Epilog

6.8K 215 19
                                    

'Akhir yang manis adalah sebuah bonus dalam hidup yang penuh tragis'

Alevan dan Alesha sedang menikmati malam diluar rumah, dirumah ada Alena dan Raka. Selang beberapa menit langkah Alevan terhenti yang membuat Alesha juga ikut berhenti.

"Echa. Ini bau apa?" tanya Alevan mencium bau sesutau seperti makanan.

Alesha langsung menoleh kearah belakang. "Oh. Itu ada yang jualan cilor Le" jawab Alesha yang membuat kedua netra Alevan berbinar.

"Eh! Kamu jangan main gerak dong sayang. Nanti jatuh"

"Iya. Aku mau banget! Udah lama aku gak ngerasain cilor sejak lulus sekolah"

"Hehe..yaudah yuk kita beli"

Merekapun memesan dua bungkus cilor dan duduk dikursi kayu yang tersedia disamping gerobak cilor itu, Alesha menyuapi cilor pada Alevan.

"Enak gak Le?"

"Enak banget. Heheh" jawab Alevan tertawa sedikit. Kemudian Alevan meyodorkan satu tusuk cilor kemulut Alesha namun terlewat.

"Heheh..Ale kamu kelewat. Mulut aku tuh disini" ujar Alesha mengarahkan tusuk sate itu kemulutnya.

"Heheh...ya tunjukin dong. Aku kan gak bisa liat Echa" balas Alevan sambil tertawa sedikit

"Ih! Ternyata dia buta" cetus seorang gadis yang ada disana.

"Iya kasihan banget" sahut temannya.

Mendengar itu Alesha langsung menghela napasnya pelan kemudian dia berkata, "Justru gue lebih kasihan sama kalian. Yang bisa ngeliat tapi hatinya buta"

"Cha. Udah Cha gak usah diladenin"

Alesha menatap Alevan lekat kemudian dia menggenggam kedua tangan cowok bermata coklat itu. "Aku seneng Le. Sekarang kamu udah bisa nerima dikit-dikit kondisi kamu dan gak dengerin omongan orang"

Alevan tersenyum simpul. "Yaudah sekarang kita pulang yuk? Kasihan mamah sama papah ngurus Evan sama Letha"

"Yaudah yuk sayang" setelah itu mereka langsung pulang kerumah.

#skip

"Echa! Aku seneng deh besok katanya Jingga bakal lahiran"

"Heheh iya Le. Besok akhirnya Seina lahir" balas Alesha tersenyum simpul.

"Seina?"

"Iya. Nama anak Abian sama Jingga, Riani yang ngusulin" jawab Alesha tersenyum menampilkan gigi kelincinya.

Alevan tersenyum kemudian mereka lanjut jalan dengan sedikit candaan yang menyertai, ah...rasanya tangan Alesha diciptakan hanya untuk menggenggam tangan Alevan seorang.

***

Pagi itu Alevan dan Alesha sudah siap untuk pergi kerumah sakit untuk menegok bayi Jingga dan Abian dirumah sakit Pelita Cahya.

"Jinggaaa selamat, yaa akhirnya lo jadi ibu-ibu hahahah" ujar Alesha langsung memeluk Jingga.

"Selamat, ya Jingga" ujar Alevan tersenyum senang.

Semua yang ada disana senang Aldiro dan Angga ribut rebutan pengen gendong Seina, padahal Abian dan Jingga yang sebagai orangtuanya tidak sesemangat itu.

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang