29. Miss you

4.5K 213 4
                                    

Seharusnya gak kaya gini, karena kepercayaan yang sudah dirusak tidak akan kembali seperti sedia kala dalam waktu singkat.

"Kenapa?"

Angga langsung menunjuk kesatu titik dengan tangan yang bergetar serta detak jantung yang masih berpacu sangat hebat, Aldiro dan Abian sontak melihat kearah yang ditunjuk oleh Angga.

"ALLAHU AKBAR GUE MASIH POLOS!!!!" pekik Aldiro sambil menutup kedua matanya dengan tangan.

"Gusti nu agung" kaget Abian tidak sehisteris Angga dan Aldiro.

Prakkk

Alevan seakan hilang akal dia melempar vas bunga tepat kearah Abian namun meleset, ketiganya sontak menoleh kearah vas bunga itu dengan susah payah menahan saliva masing-masing.

"GUE BILANG PERGI!!! LO BERTIGA GAK LULUS UJIAN BAHASA APA GIMANA HAH?!!!"

Aldiro dengan langkah cepat mendekati Alevan dan menarik kedua tangan Alevan yang berdarah, ditatapnya Alevan dengan tatapan sulit diartikan sementara yang ditatap malah menatap Aldiro dengan tatapan tajam plus menusuk.

"Gila lo Van...ngapain lo mukul tuh kaca dan buat tangan lo ampe berdarah begini hah?"

Alevan langsung menepis genggaman Aldiro bersamaan dengan rasa perih dari luka ditangannya. "Gue gak peduli yang gue mau sekarang cuman istri gue!"

"Besok katanya lo mau ke Jerman. Sabar Van! Kalo udah di Jerman kita bakal bantu lo buat nyari Alesha ampe dapet" kata Aldiro sambil menggenggam kedua bahu Alevan.

Alevan memalingkan wajahnya kearah lain, dia sekarang seperti orang gila baru dirinya bahkan sampai memukul kaca rias Alesha untuk melampiaskan kemarahan, kerinduan, dan kekecewaannya terhadap Alesha.

"Lo bertiga keluar dari kamar gue" cetus Alevan tanpa melihat kearah Aldiro.

"Gak! Gue gak bak-"

"Please Al gue butuh waktu sendiri" kata Alevan memotong ucapan Aldiro.

"Al mending kita keluar, kasih Alevan waktu buat sendiri" kata Abian yang berdiri dibelakang Aldiro.

Aldiro menghela napasnya gusar kemudian dia melepas genggamannya dari bahu Alevan. "Jangan ngelakuin hal yang nekat Van, itu gak jamin Alesha bakal balik"

***

"Guys Alesha masih lama baliknya 'kan?" tanya Laura sambil mengunyah keripik yang dibawa oleh Riani.

"Iya, dia sama Jefan masih lama baliknya kenapa emang Ra?" tanya Jingga.

"Aldiro tadi ngechat gue, si Alevan katanya udah kek orang kehilangan akal dia ampe ngelakuin yang bahaya buat dirinya sendiri" jawab Laura yang membuat Jingga dan Riani membulatkan kedua mata mereka.

"GILA!!!" pekik Jingga dan Riani bersamaan.

Riani sampai mengeluarkan keringat dingin saking terkejutnya dengan ucapan Laura barusan. Semoga Alevan gak-"

Ucapan Riani terhenti kala mendengar suara kenop pintu terbuka, mereka langsung berusaha bersikap biasa-biasa saja karena tidak ingin membuat Alesha curiga.

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang