Seseorang harus tahu batasan akan obsesinya karena itu akan buruk untuk sekitarnya.
"Fel lo yakin mau ngelakuin itu? Gak kapok?"
"Iya Fel lo gak inget kita hampir gosong gara-gara dijemur dari jam sepuluh sampe jam tiga sore"
Felycia tersenyum miring menatap kedua temannya Karin dan Febi dengan tatapan tajam dan setelahnya tersenyum miring.
"Gak ada yang bisa ngalangin gue buat dapetin Alevan, yang gue mau Alevan dan gue bakal dapetin itu bagaimanapun caranya!" tegas Felycia.
Karin dan Febi sudah kehabisan kata yang bisa mereka katakan pada temannya yang satu ini, Felycia sangat tidak bisa dilarang dan harus selalu mendapatkan apa yang dia mau apapun yang terjadi dia tidak peduli.
"Yaudah terserah lo, tapi lo harus terima akibatnya Fel. Alevan itu bukan dari kalangan sembarang, orangtuanya aja punya kekeuasaan yang besar di Indonesia dan dunia" kata Febi menatap Felycia lekat.
Mereka berdua tahu apa akibat yang harus Felycia dapat karena tidak kapok berurusan dengan Alevan Ardian Wardhana yang orangtuanya dipandang di SMA GARUDA, mungkin Alevan akan meminta Felycia dikeluarkan atau mungkin lebih parah lagi.
Namun Felycia tetaplah Felycia yang bisa dibilang egois, sikapnya tidak bisa dirubah dengan apapun dan siapapun yang bisa dilakukan Karin dan Febi hanya diam dan nurut apa kata Felycia nanti.
Saat Alesha sedang sibuk memasak ada tangan yang melingkar dipinggangnya yang sudah bisa dia tebak adalah Alevan suaminya, siapa lagi coba yang akan dengan tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Nanti suapin aku ya Cha. Sarapan sama makan siang dikantin" bisik Alevan.
"Iya nanti aku suapin kamu" kata Alesha masih fokus pada masakannya.
"Kamu tahu gak, Cha? Aku tuh beruntung banget punya kamu" ujar Alevan sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Alesha.
Jujur Alesha masih saja berdebar saat Alevan mengatakan hal seperti itu pada dirinya, seharusnya ia tidak berbedar karena apa yang dikatakan oleh Alevan itu jujur apa adanya.
***
Alevan seperti biasa mengantar Alesha ke kelasnya, seluruh murid SMA Garuda sudah biasa melihat dua anak manusia itu yang kelakuan pacaran tapi kelebihan seperti sudah nikah.
"Echa, nanti aku samper kamu ke kelas, ya?"
Alesha hanya menganggukkan kepalanya setuju, walau dia bilang tidak usah pasti pas istirahat suaminya itu sudah ada di depan pintu kelasnya.
"Kalo Fely apa-apain kamu langsung bilang aja ke aku, biar nanti aku bikin dia kapok!" pesan Aleva yang belum apa-apa sudah tersulut emosi.
"Siap! Echa bakal bilang ke Ale kalo Fely apa-apain Echa," ujar Alesha dengan nada yang sangat menggemaskan.
Sampai di depan kelas Alesha, mereka langsung berhadapan dengan tatapan saling mencintai.
"Inget, ya pesen aku Echa? Bilang ke aku kalo si mak lampir itu apa-apain kamu," pesan Alevan sambil menatap sinis Felycia yang juga sedang menatap mereka berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/221102748-288-k323319.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (SELESAI)
Teen FictionBELUM DI REVISI GAK TAU MAU KAPAN TUGAS NGELUNJAK SELESAI 1 DATENG ROMBONGAN😭 Start : 31 Mei 2020 Finish : 5 September 2020 Perjodohan? Kata yang sangat di benci oleh banyak orang, tapi itu yang terjadi pada gadis bernama Alesha. Dia harus mengiy...