32. Alevan manja

6.8K 262 9
                                    

Cinta itu indah. Begitu juga dengan kebinasaan yang membututinya, orang harus berani menanggung akibatnya.
~Pramoedya Ananta Toer

Alesha perlahan membuka kedua matanya dia kemudian melihat jam dinging sudah menunjukan pukul setengah lima waktu jerman, kemudian dia merasakan bahu kanannya berat saat menoleh bibirnya tersenyum karena ternyata Alevan sedang tidur berbantalkan pundaknya.

"Ale" panggil Alesha pelan sambil mengelus rambut Alevan.

Tidak ada sahutan dari Alevan malah Alesha dibuat terkejut dengan suhu badan Alevan yang lebih panas dari biasanya.

"Echa...kok dingin banget sih? Kamu nyalain AC, ya" lirih Alevan sambil memeluk Alesha erat.

Alesha langsung mengangkat kepala Alevan dan menatapnya dengan tatapan khawatir. "Kamu sakit?"

"Enggak...cuma dingin aja kok" jawab Alevan sambil tersenyum tipis.

Alesha hanya ikut tersenyum tapi dia tahu kalau Alevan demam, kemudian Alesha menidurkan Alevan keranjang dan ingin pergi keluar tapi tangannya dicekal oleh Alevan.

"Disini aja Cha"

"Aku mau keluar, kasih tahu temen-temen kalo kamu baik-baik aja"

"Aku ikut"

"Ehhh...jangan kamu is-"

"Aku ikut Echa, aku gak papa kok" kata Alevan memotong ucapan Alesha dan memasang ekspresi puppy eyes.

#skip

Saat diruang tengah teman-teman Alesha serta Jefan sedang saling diam, mungkin karena kejadian tadi. Oh! Ingatkan Alesha untuk memarahi Jefan karena dia hampir membunuh suaminya :v

"Alevan! Lo gak papakan?" tanya Angga, Abian, dan Aldiro kompak.

Alevan hanya berdehem dia sekarang merasa sangat pusing dan kalo kalian ingin tahu Alevan berharap dia tidak mimisan dan membuat Alesha khawatir lagi, Aldiro membulatkan kedua matanya saat melihat tangan kanan Alevan berbalut perban sementara Laura, Jingga dan Riani kaget melihat kedua tangan Alevan.

"Van! Lo juga cutting tangan kanan loh?" tanya Aldiro kaget.

Alevan membulatkan kedua matanya lalu melihat kearah tangan kanannya kemudian menatap Aldiro lagi dengan cengiran khasnya. "Heheh...iya"

Aldiro, Angga dan Abian geleng-geleng kepala sambil menepuk jidat mereka masing-masing.

***

"Jefan"

Jefan menoleh menatap Alesha lekat sementara yang ditatap menatapnya dengan tatapan datar. "Maaf Put, gue gak maksud" kata Jefan sambil menatap Alesha lekat.

"Jangan ke gue" kata Alesha datar.

Jefan tahu maksud Alesha dia harus meminta maaf pada Alevan, bagaimanapun juga dia yang salah dan Alevan adalah saudaranya sekarang.

"Sorry Van, gue-"

"It's ok Jef, kalo gue jadi lo gue juga bakal ngelakuin hal yang sama" potong Alevan tersenyum sambil tersenyum.

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang