11. Kembali Kesekolah

4.6K 219 5
                                    

Bukannya semi itu lebih indah dari gugur? Tidak, keduanya itu indah hanya saja itu tergantung dari sisi mana kamu melihat.

2 tahun kemudian...

Kini Alevan dan Alesha sudah menginjak kelas dua belas tapi mereka berdua tidak sekelas Alevan kelas XII-IPA 2 sementara Alesha kelas XII-IPA 4 dan itu membuat Alevan sedih karena harus berpisah dengan Alesha. Aldiro dan Angga yang sekelas dengan Alevan selalalu berusaha menghibur sahabatnya dan juga sedikit menggoda Alevan karena dia sekelas dengan Zivanya.

"Alevan Ardian Wardhana...apa yang sedang menganggu mood anda hari ini? Sepertinya anda sedang susah hati?" kata Aldiro.

"Ck. Apaan sih?!" kesal Alevan kepada Aldiro.

"Udah ah! Mending gue ke kelasnya Echa aja, daripada di sini gak guna juga" decak Alevan kemudian melengang pergi keluar kelas.

Ziva yang melihat kepergian Alevan dari kelas langsung menghampiri Angga dan Aldiro untuk bertanya kemana Alevan akan pergi.

"Eh Angga. Aldiro, Bubu Alevan mau kemana?" tanya Ziva sambil mengibaskan kipas angin yang selalu dibawanya.

"Gak tahu. Kalopun kita berdua tahu gue sama Angga gak bakal kasih tahu lu" kata Aldiro ketus.

"Yaudah sih! Kalo gak mau kasih tahu gue, gue bisa cari tahu sendiri!" kata Ziva tak kalah ketus dan pergi keluar kelas.

Angga dan Aldiro hanya geleng-geleng kepala melihat Ziva, dia masih saja berusaha untuk mendapatkan Alevan lagi tapi selalu Alevan menolaknya mentah-mentah.

***

Alevan sedang dalam perjalanan menuju kelas XII-IPA 4 karena sekarang sedang jamkos dan juga sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi jadi dia memutuskan untuk menunggu Alesha didepan kelasnya.

WhatsApp

Echa >3

Cha...aku tunggu depan kelas kamu ya?

Iya Le, ini bentar lagi aku kelar
Read

Alevan langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celana abu-abunya dan duduk dikursi depan kelas Alesha.

Lama Alevan menunggu Alesha keluar kelas tiba-tiba ada yang mengeliat dilengannya dan ternyata itu adalah Ziva, dia mengalungkan tangannya kelengan Alevan dan mengeliat manja tapi Alevan tidak menggubris malah melepaskan lengannya dari pelukan Ziva yang menurutnya sangat tidak nyaman.

"Ihiii bubu kok dilepas sih?" tanya Ziva sambil mengerucutkan bibir bawahnya.

Alevan menatap kearah Ziva dengan tatapan tajam plus menusuk yang membuat seorang Zivanya Magdalena takut karena mendapat tatapan tajam dari Alevan.

"Denger, ya, Ziv...lu itu cuma masa lalu yang udah gak berguna lagi di hidup gue, dan orang yang gue sayang dan cinta itu cuma..."

Tringg....

Bel istirahat berbunyi dan langsung semua siswa/i SMA GARUDA berhamburan termasuk kelas Alesha, perlahan Alesha muncul dengan membawa setumpuk buku ditangannya dan membuat Alevan berdiri dan langsung mengambil sebagian dari buku tersebut.

My Perfect Husband (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang