Rindu itu seperti nafas yang selalu dibutuhkan karena masih mempunyai nyawa, namun lubang hati membuatnya sesak setiap kali menghirup udara.
Empat pria tampan nan rupawan itu baru saja turun dari pesawat pribadi, salah satu dari mereka sama sekali tidak terlihat lesu ataupun lelah. Alevan 'lah orangnya hatinya perlahan mulai menghangat saat dirinya menginjakkan kakinya di Jerman.
"Kita ke rumah lu dulu?" tanya Aldiro sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Gue mau langsung nyari Echa" jawab Alevan tanpa menoleh kearah Aldiro.
Abian yang baru turun dari pesawat karena menemani Angga mengambil ponselnya yang tertinggal langsung menapuk pundak kiri Alevan.
"Kita kerumah lu dulu 'lah Van, luka lu-"
"Gue mau langsung nyari Echa! Kalo kalian pada mau kerumah gue gak papa. Kuncinya ada didalem koper gue" potong Alevan keukeuh.
Aldiro dan Abian menghela napasnya gusar, kalau sudah seperti ini Alevan sudah tidak bisa diganggu gugat mau tidak mau, suka tidak suka Aldiro dan Abian harus mengalah.
"Oke kita bakal nyari Alesha, mana orang suruhan lu? Udah nyampe belum dia ngater mobilnya?" tanya Aldiro sambil cilngak clinguk.
"Didepan"
Mereka berempat langsung menuju keparkiran bandara untuk menemui orang yang Alevan suruh membawa mobilnya yang ada dirumah Jerman untuk kesini, setelahnya Alevan memberi orang tersebut uang untuk naik taksi.
#skip
"Bos! Ada kabar buruk bos!"
Jefan yang sedang asik berenang dikejutkan oleh salah satu bodyguardnya, dengan gerak cepat Jefan menepi dan naik keatas menemui sang anak buah yang sedang mengambil napas karena habis lari.
"Kenapa?" tanya Jefan sebelum meneguk jus jeruk buatan Alesha.
"Suam-" Jefan mengangkat tangannya tanda agar bodyguardnya itu berhenti berbicara.
Setelah mengecek keadaan didalam dan merasa Alesha atau teman-temannya tidak ada, Jefan langsung mempersilahkan anak buahnya itu angkat bicara.
"Suami mbak Alesha ada disini bos, dan dia udah tahu keberadaan mbak Alesha"
Smrik terlukis dibibir pria itu dia tidak panik ataupun takut, justru dia senang kalau Alevan datang kesini.
***
Alesha, Laura, Riani, Jingga serta Jefan sedang bersantai diruang tengah sambil menikmati cemilan yang Jefan pesan tadi. Selang beberapa detik kemudian pintu utama rumah terbuka yang membuat kelimanya berdiri terkejut.
Mata hitam Alesha langsung menatap mata coklat Alevan yang sangat dia rindukan, dadanya sesak saat melihat penampilan suaminya yang terlihat lebih kurus dari terakhir dia melihatnya, kantung matanya terlihat jelas yang bisa Alesha tebak dia tidak tidur sama sekali.
"Ale" gumam Alesha tersenyum tipis dia senang melihat suaminya, namun selang beberapa detik kemudian senyum itu hilang dari wajah manis Alesha.
'Apa ini pertemuan terakhir kita Le? Sebelum nanti kita ketemu lagi dipengadilan' batin Alesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband (SELESAI)
Teen FictionBELUM DI REVISI GAK TAU MAU KAPAN TUGAS NGELUNJAK SELESAI 1 DATENG ROMBONGAN😭 Start : 31 Mei 2020 Finish : 5 September 2020 Perjodohan? Kata yang sangat di benci oleh banyak orang, tapi itu yang terjadi pada gadis bernama Alesha. Dia harus mengiy...