Prolog

2.5K 188 52
                                    

Andai saja, kita tak pernah di pertemukan oleh takdir maupun semesta. Pertemuan kita, hanyalah sebuah rencana yang di sengaja. Pertemuan, yang awalnya aku kira adalah takdir tuhan. Takdir yang aku kira tuhan benar-benar mengirimkanmu untukku sebagai penyembuh lukaku yang lain.

Nyatanya, itu semua hanyalah imajinasi tak berdiksi. Kamu sama seperti mereka. Yang hanya datang, selepasnya pergi tanpa pamit. Menorehkan luka lain dengan begitu dalamnya. Bahkan sangat dalam. Sampai aku takut untuk memulainya kembali.

Kini aku tahu, mengharapkanmu, sama saja seperti aku menginginkan bulan dan bintang datang bersama hujan yang turun ke dasar bumi. Itu mustahil.


***

Hai semuanya. I'am comeback dengan membawa cerita baru. Sebenernya cerita ini aku udah ada kepikiran dari bulan lalu tapi baru ada ide ide untuk menuliskan ceritanya.

Gimana dengan prolognya? Ada yang jatuh cinta ngga dengan pembukaannya? Semoga suka ya.

Aku ucapin makasih buat kalian yang masih nungguin cerita dari aku dan makasih juga untuk kalian yang sudah support aku.

Dan jangan lupa pula untuk vomment. Di tunggu kelanjutannya

Salam kenal
stnrmh

Baradam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang