|25.| Patah dan Rindu

248 36 8
                                    

Happy reading📖

Patah. Semua orang pastinya akan mengalami yang namanya patah.

Entah itu patah semangat, patah hati, patah harapan, dan patah lainnya. Ada rasa sakit dan putus asa yang tercampur didalamnya. Ada rasa pedih yang menjadi irama sesak menyambut datangnya patah dan ada senyum untuk mengiringi kepergiannya.

Dan perihal Rindu. Setiap orang pasti merasakan rindu terhadap seseorang.

Setiap orang pastinya juga pernah merasakan merindu terhadap masa lalunya. Masa lalu juga tak melulu identik dengan pahit bukan? Ada kalanya masa lalu itu akan sangat dirindukan dimasa yang mendatang.

Patah dan Rindu. Mereka berdampingan. Seperti tawa dan tangis. Disaat patah kamu menangis dan disaat rindu kamu tertawa. 2 hal yang sama-sama mampu membuat semua orang gila karenanya.

***

Seorang gadis tengah meringkuk di atas kasurnya, memeluk erat gulingnya dan berguling kesana kemari memikirkan sesuatu. Sampai akhirnya gadis itu memutuskan untuk tidur di lantai, menatap langit langit kamarnya dan menaikkan kedua kakinya pada tepi ranjang.

"Buang rasa itu! Gue ngga suka sama lo!"

"Gue tegaskan sekali lagi sama lo, gue ngga suka sama lo! Jadi jangan coba-coba untuk suka sama gue! Gue ngga mengijinkan lo untuk menyukai gue! Karena gue ngga akan pernah dan ngga akan mungkin untuk ngebalas rasa lo itu. Rasa suka lo ke gue itu salah, Na!"

"Bukankah setiap orang mempunyai hak untuk menyukai semua orang? Jika rasaku salah. Maka perasaanmu pun belum tentu benar."

"Bukankah setiap perpisahan akan ada pertemuan dengan yang baru?"

"Seperti kamu yang dipisahkan dengan dia dan kemudian tuhan mempertemukan kamu dengan aku."

"Apa salah. Gue cuma pengen buat lo seneng. Dan dengan begitu lo akan dengan mudah melupakan Devan."

"Ngga salah. Silahkan aja kalo lo bisa. Gue kasih satu kali kesempatan untuk buat gue jatuh dengan pesona lo."

"Seperti kata lo, yang pergi akan tergantikkan dengan yang baru."

"Tolong jauhin Devan. Devan itu milik gue. Jangan buat dia untuk terus memikirkan lo dan melindungi lo dan berjaga setiap saat disisi lo."

"Binar itu suka sama Arkan! Dan lo merebut itu darinya!"

"Pip pip pip!"

Suara klakson mobil membuat Reina membuyarkan lamunannya. Serpihan-serpihan kata itu selalu membayangi hidupnya. Ia beranjak dari tidurnya. Mendudukkan dirinya, memejamkan matanya dan menghembuskan nafas gusar. Berdiri dan berjalan menuju jendela kamarnya. Ia melihat siapa di bawah sana yang membunyikan klakson mobil secara berulang.

Gadis itu mulai berlari menuruni tangga. Membuka gerbangnya dan mencoba tersenyum pada pemuda itu.

Mata Reina tanpa sengaja bertemu dengan iris mata Devan yang tengah menatapnya dari atas balkon.

"Pulang sama gue!" Devan menarik tangan Reina dan menghempas kasar tangan Chiko yang menggenggam tangan Reina.

Gadis itu menoleh pada Devan dan berusaha melepaskan cengkraman Devan pada tangannya. Tapi semuanya sia-sia, Devan terlalu kuat mencengram lengan kanannya. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap sang empu. "Lepas!"

Devan tak mempedulikan ucapan Reina. Pemuda itu terus menyeretnya menuju mobil Devan. Gadis itu mulai geram, bibirnya sedikit bergetar dengan pelupuk matanya yang mulai di padati dengan cairan bening.

Baradam (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang