36

774 66 26
                                    

Adhara adalah seorang gadis yang menikmati suasana malam yang baik dari waktu ke waktu — for the God shake — bahkan dia rela untuk melewatkan jam tidurnya jika saja langit gelap di atasnya bersedia menunjukkan semua yang Dia miliki di sana. Sama seperti ketika langit sepertiga malam seolah berbahagia dengan semua penghuni bumi yang tengah bertualang ke alam bawah sadar mereka.

Adhara menatap saudara-saudaranya dengan tidak minat. Setelah selesai bebersih diri dan jam menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Raka datang menggedor pintu kamarnya, memaksa masuk dan menariknya dengan paksa — maksudnya penuh rengekan, dan, ya, bukan karena sosok cowok yang paling dewasa di antara mereka itu, tetapi Naya, gadis yang merengek penuh dengan bualan meminta belas kasihan agar dia ikut bergabung bersama mereka. Ke sebuah tempat jajanan kuliner malam, dan lihat sekarang, dia hanya duduk sambil menggerutu di bangku tengah sebelah pintu, tepat di sebelah Radian yang diapit olehnya dan Naya; gadis yang asik mengabadikan momen di mobil kali ini; menyetel radio musik dengan keras dan mereka bernyanyi bersama, terima kasih. Adhara lebih memilih menatap jalanan dengan nafas yang dengan kasar meninggalkan mulutnya, bahkan mereka tidak memberikan kesempatan untuknya sebentar saja — setidaknya untuk mengganti pakaian yang lebih baik; setelan piyama dan jaket jeans yang menutup atasannya bukanlah satu ide yang bagus untuk berburu kuliner pada malam hari.

Adhara melirik Orion yang duduk di balik kemudi lewat kaca kecil di depan. Dia masih sedikit tidak terima dengan fakta yang baru terungkap dua hari lalu. Adhara hanya belum bisa menerima kenyataan—sungguh betapa lucunya alur yang Tuhan sengaja buat untuknya—Orion bukan kakak kandungnya dan selama ini kedua orang tuanya menyembunyikan itu darinya, bukankah itu terlalu mendramatisir? Dan, ya, Tuhan, bahkan itu terlihat terlalu klasik; konflik yang sering dia temui dalam novel remaja.

Sejak malam Orion menemuinya di kamar dan membawa suki-suki sebagai gratifikasi, Adhara tidak mengubah apapun yang ada dalam pikirannya. Navis dan Garini tidak bisa untuk berpura-pura tidak tahu bahwa putri satu-satunya itu membangun jarak di antara keduanya (kakak-adik itu)—ah, tepatnya putrinya yang menarik diri. Entah dengan landasan teori seperti apa, putri mereka itu selalu mengambil sikap yang menurut dirinya sendiri benar. Tipe yang impulsive.

Setiap kali Orion mencoba membangun percakapan yang lebih, dia berusaha menjadi convo-killer yang baik. Begitu Orion mencoba membangun gelak tawa di antara mereka—seperti dulu—dia selalu mencoba untuk tertawa saat itu juga tanpa respon yang baik, seperti segera-tertawa-dan-akhiri. Jangan lupakan sikap dominan yang dimilikinya belakangan ini; menyendiri; menghindari segala tatap muka yang berlebih dengan seluruh keluarganya—mereka bahkan masih berlibur, dan Adhara mencoba untuk menyendiri—sebuah usaha yang sia-sia.

Tidak ada pilihan lain selain memaksa gadis itu keluar agar memiliki waktu berlebih dengannya, dengan saudara-saudaranya, dan itu adalah ide yang cukup bagus; memaksa Adhara untuk ikut dengan mereka. Kuliner malam, sesuatu yang walaupun dengan terpaksa dilakukan, tetapi Adhara tidak akan bisa menolak. Sampai di sinilah mereka, di sebuah jalan yang terkenal karena disebut-sebut sebagai jalan terpanjang se-Jawa Tengah, Jalan Slamet Riyadi.

Itu terlihat seperti Malioboro di Jogjakarta yang pernah sekali dia sambangi semasa hidupnya, tetapi ini tidak tampak sama. Mungkin bukan seperti Malioboro, tetapi hampir seperti: jalan lurus yang panjang dan hanya ada penjual makanan (jajanan) dan tidak ada toko-toko barang seperti pinggiran jalan pada umumnya. Itu hanya berisi makanan sepanjang jalan, dan tidak seramai Malioboro—tentu saja, hell. Bisa saja Adhara menyebut ini sebagai surga kecilnya—Ini luar biasa! Seperti dia tahu malamnya yang dia pikir akan membosankan ini akan dia habiskan dengan makan, makan, dan makan. Terdengar seperti biarkan-pencernaanmu-terus-bekerja-sebelum-otakmu-tidur-lakukan-sekarang.

AstrophileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang