O8 | ribut

24.2K 801 7
                                    

Keesokan paginya Anya terbangun dari tidurnya. Ia segera menuju kamar mandi.

Kayaknya tadi malam gue tidur sama Pak Fano deh, gumam Anya.

Sambil meneruskan kegiatan mandinya. Setelah mandi dan berpakaian, Anya turun menuju
lantai satu.

Saat sampai di ruang makan Anya terkejut karena melihat Fano yang sudah berada di meja makan
bersama orang tuanya.

Ternyata gue gak mimpi nih, batin Anya.

"Pagi mah, pah!" sapa Anya bersemangat.

"Pagi, oh iya itu suami kamu gak disapa?" ucap mamahnya menggoda.

"Pagi mas" ucap Anya.

Anya duduk di samping Fano, kemudian mengambil makanan untuk dirinya sendiri. Akan tetapi
kegiatannya terhenti oleh ucapan sang ibu.

"Kamu gimana sih Nya? Di mana-mana tuh tugas istri ngambilin makanan suaminya dulu baru ngambil buat sendiri," ucap mamanya.

"Maaf Mah, Anya kan gak tau," timpalnya Anya santai.

"Ya sudah, ambilkan Fano makanan dulu!" ujarnya.

Anya segera mengisi piring Fano dengan nasi goreng dan ayam goreng.

"Terima kasih," ucap Fano tulus.

Namun, ucapan terima kasih fano tidak dijawab oleh Anya. Fano pun diam dan memutuskan untuk memakan sarapannya.

Bukan bermaksud sengaja tidak menjawa ucapan terimakasih dari Fano namun Anya memang sedang fokus pada makanannya.

Setelah sarapan, Fano dan Anya
berpamitan pada orang tua Anya, lalu mereka berangkat menuju kampus.

"Kamu mau mampir ke mana dulu?" ucap Fano ketika sudah di dalam mobil.

"Langsung kampus aja Mas," ucap anya.

"Yakin?" ucap Fano.

"Iya, kalo ada yang mau dibeli juga nanti aku ngomong," ucap Anya lalu memainkan smartphonenya.

Sabar No sabar, gitu-gitu juga bini lo. Kadang jutek, kadang manis batin fano.

Fano tersadar dari lamunannya karena Anya berbicara padanya.

"Nanti turunin aku di bengkel yang ada di samping kampus aja Mas," ucap Anya.

"Kenapa?" tanya Fano.

"Emangnya Mas mau kalo satu kampus tau kita nikah?" ucap Anya kesal.

"Asalkan kamu udah siap, aku gak masalah." Niat Fano menggoda Anya.

"Lagi gak mood buat bercanda Mas," tekan Anya.

Fano yang sudah tidak tahan dengan sikap Anya akhirnya ia menepikan mobilnya.

"Sebenarnya kamu kenapa sih? Dari tadi cuek mulu," ucap Fano.

"Gak papa, emangnya aku kenapa?" ucap Anya.

"Kamu masih kesel gara gara nikahnya di cepetin?" ucap Fano.

"Biasa aja," ucap Anya tanpa menatap Fano.

"Kalo lagi di ajak ngobrol, tatap mata aku!" suruh Fano kesal.

Lalu Anya menatap tajam Fano.

"Kalo kamu masih kesal, kamu bisa ungkapin sama aku!" ucap Fano.

"Aku gak kesel Mas!" ucap Anya cuek.

"Aku bilang ungkapin Anya!" ucap Fano yang suaranya mulai meninggi.

"Ok, kalo kamu mau tau!" ucap Anya tak kalah kencang.

"Silakan," ucap Fano.

"Aku lagi PMS, jadinya mood aku ga bagus, masa gitu aja ga ngerti sih!!" ucap Anya marah.

"Ya udah si, kan aku gak tau. Ya udah, sekarang kamu maunya apa?, aku minta maaf udah marah marah" tanya Fano.

"Mau pelukkk," ucap Anya manja.
Fano menarik Anya ke dalam dekapannya.

"Kamu kalo manja gini bikin aku merinding" ucap Fano sambil membelai rambut panjang Anya.

"Emang aku Kunti???" jawab Anya kesal sedangkan Fano hanya tertawa.

"Sekarang. sakit gak perutnya?" tanya Fano sambil menatap Anya.

"Maafin aku kalo tadi udah marah-marah, terus cuekin kamu," ucap Anya menyesal karena telah memarahi suaminya sendiri.

"Gak masalah kalo itu buat kamu lega," ucap Fano.

Anya hanya tersenyum dan kembali memeluk Fano.

Setelah itu, mereka meneruskan perjalanan menuju ke kampus dengan diiringi candaan yang dibuat oleh Fano.

___

Baru juga hari pertama resmi, udah ribut aja😫😫😫

Jangan lupa vote!!

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang