O2 | happy with him

33.7K 1.2K 3
                                    

Sekarang Anya sudah berada di dalam mobil Fano karena paksaan laki-laki itu.

Masalah mobilnya yang berada di parkiran kampus sudah di urus oleh Fano. Dapat dipastikan mobil Anya sudah ada di rumahnya sekarang.

Keheningan menghampiri mereka karena tidak ada yang membuka suara. Sampai akhirnya Fano memecah keheningan tersebut.

"Tulis alamat kamu,” pinta Fano sambil memberikan ponselnya kepada Anya.

"Ini, Pak," ucap Anya setelah menuliskan alamat rumahnya.

Lima belas menit telah berlalu, Anya pun tersadar jika ini bukan jalan menuju rumahnya.

Lalu mobil Fano pun berhenti disalah satu restoran ternama.

"Mau sampai kapan kamu diam saja?" tanya Fano.

"Bapak ngapain ngajak saya ke sini?" tanya Anya balik.

Fano pun tidak menjawab pertanyaan Anya dan langsung masuk ke dalam restoran tersebut.

Kenapa si hidup gue jadi gini banget, batin Anya.

Lalu anya turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Fano.

"Tidak usah, Pak. Saya masih kenyang" tolak Anya.

"Sekarang sudah jam makan siang sebaiknya kamu makan silakan pilih menunya" kata Fano lalu memberikan buku menu kepada Anya.

Lalu akhirnya Anya memilih satu menu dan dia makan siang bersama dosen yang tidak punya hati tersebut.

"Terima kasih, Pak," ucap Anya yang hanya dibalas dengan anggukan, lalu Anya turun dari mobil Fano.

Setelah sampai di kamar, Anya menjatuhkan diri di atas ranjang kesayangannya.

Namun, ketika Anya ingin melangkahkan kaki menuju kamar mandi tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Lalu Anya memutuskan untuk melihat notifikasi yang ada di ponselnya.

Lalu Anya memutuskan untuk melihat notifikasi yang ada di ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah itu, Anya memutuskan untuk membersihkan tubuhnya.

___

"Bagus ya, kamu sudah terlambat bukannya langsung masuk malah makan di kantin!" seru seseorang
yang berhasil membuat Anya terkejut.

Lalu Anya membalikkan tubuhnya dan menatap orang itu.

Mampus gue, batin Anya.

"Pak Fano!" pekik Anya.

"Ngapain kamu di sini?" tanya Pak Fano dengan tatapan tajam.


Fano tiba-tiba menarik tangan Anya dan membawanya meninggalkan kantin.

"Pak, ini mau ke mana, Pak?" protes Anya sambil menyamakan langkah kakinya dengan langkah kaki Fano.

Fano hanya diam dan segera membawa masuk Anya ke ruangannya

"Kenapa telat lagi?" Tanya Fano setelah di dalam ruangan.

"Saya begini juga demi kebaikan kamu" lirihnya kemudian pergi meninggalkan anya.


Anya memegang tangan Fano. Lebih tepatnya menggenggam. Ia berlari ke depan Fano dengan tatapan penuh selidik.

"Maksud demi kebaikan apa pak?"

"Kalo saya bilang, saya mau nikahin kamu percaya gak?"

"HAH?!".

____

Sesampainya di kelas Anya langsung mendapatkan serangan pertanyaan dari teman-temannya. iya, dia balik ke kelas padahal tadi niatnya mau ke kantin lagi.

"Anya lu kenapa? Kok mukanya ditekuk gitu sih?"ucap Mia penasaran.

Anya tidak menjawab, fikirannya melayang memikirkan ucapan Fano yang tadi. Ia bingung harus menceritakan kepada teman-temannya atau tidak, pasalnya ia tak juga mengerti maksud ucapan pak Fano tadi. Masa iya perjanjian hukumannya diajak nikah. Selamatkan dirikuuu

Akhirnya Anya memutuskan untuk memberi tahu teman-temannya tentang masalah ini.

"Gue diajak nikah sama Pak fano" ucap Anya yang berhasil membuat kedua sahabatnya diam mematung.

"Woy! Bantuin gue dong!"

"Kok bisa sih lu sampai diajak nikah sama Pak Fano, katanya mau jadi aunty rich?" ucap Risa.

Anya menceritakannya dari awal hingga akhir secara detail.

"Gitu ceritanya," ucap Anya mengakhiri ceritanya.

"Ya menurut gue mendingan lu terima aja deh dari pada skripsi lo bermasalah" ucap Mia.

''Nah bener tuh kata Mia" ucap Risa.

"Yaa tapi masa gue Nerima pak Fano cuma gara gara skripsi gue terancam?" ucap Anya lesuh.

"Tapi kalo pak Fano jadi suami lu kan nanti bisa bantuin skripsi juga" ucap Risa dan Mia bersamaan.

Benar!. Senyuman Anya kembali terbit "oke kita harus memanfaatkan kesempatan"

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang