Fano menyusuri lorong rumah sakit bersama Anya. Tadi pagi Fano memutuskan untuk memeriksakan kondisi Anya. Bukan karena apa-apa, tapi melainkan sikap aneh Anya dari kemarin.
Setelah diperiksa oleh dokter umum, dokter itu memberi rujukan agar berkonsultasi dengan dokter
kandungan. Awalnya Anya menolak karena menurutnya, ia sedang tidak mengandung jadi bagaimana bisa
ia ke dokter kandungan.Fano berusaha membujuk Anya dan akhirnya Anya pun luluh juga.
Saat ini, Fano dan Anya sedang menuju ke ruangan dr. Dea, yang merupakan dokter kandungan yang paling profesional.
"Silakan duduk tuan dan nyonya," ucap Dokter Dea ramah pada pasutri itu.
"Terima kasih dok." ucap Anya lalu duduk berseberangan dengan Dokter Dea.Sedangkan Fano dari tadi hanya diam dan mengikuti Anya, hingga akhirnya proses pemeriksaan tiba.
Anya akan dilakukan USG, ia yang dari tadi masih bingung hanya mengikuti arahan Dokter Dea.
USG dimulai, Dokter Dea sangat fokus memperhatikan monitor.Fano yang tak mengerti maksud itu
semua hanya diam saja dan memperhatikannya lekat.
"Baiklah selesai" ucap dr. Dea lalu menuju mejanya lagi. Anya dan Fano pun kembali duduk di hadapan Dokter Dea.
"Jadi, istri saya kenapa dok?" ucap Fano yang membuka suara lebih dulu.
Dokter Dea hanya tersenyum melihat pasutri itu.
"Selamat ya Tuan, Nyonya Anya sedang mengandung buah hati kalian, dan kandungannya sudah
menginjak 2 minggu" ucap Dokter Dea.
Raut wajah bahagia terpancar dari wajah Fano dan Anya, setelah lama akhirnya mereka dipercaya sehingga diberi momongan.Reflek Fano memeluk Dokter
Dea sambil mengucapkan terimakasih. Dokter Dea
hanya memaklumi kebahagiaan yang dirasakan oleh calon bapak ini.Gak sengaja kepeluk guys.
"Ah maaf Dok, saya terlalu senang,‖ ucap Fano sambil tersenyum kikuk.
Anya hanya terkekeh melihat tingkah ajaib suaminya."Anaknya kira-kira ada berapa dok? satu atau dua atau sebelas?" tanya Fano.
Sontak pertanyaan Fano membuat Anya memberikan cubitan gemas di pinggang suaminya.Buru buru amat pak.
"Anak anda hanya ada satu Tuan" ucap dr. Dea sambil terkekeh.
"Ah iya Dok, saya terlalu berlebihan. Kalau begitu kita berdua pamit" ucap Fano lalu mejabat tangan dr.Dea setelah itu keluar bersama Anya.
Selama di perjalanan menuju parkiran mobil, Fano tak henti-hentinya mengatakan bahwa ia akan segera memiliki bayi.
Sesaat setelah sampai dimobil, Fano melihat ke wajah Anya yang membuat mereka bertatapan.
"Makasih ya, sayang."
"Iya Mas,"
"Sekarang, kamu mau makan apa?"
"Aku mau asinan Bogor, tapi langsung makan di Bogor"
"Siap tuan Putri, hayyu meluncur"Gajadi KFC di Jogja ternyata wkwkwkwk