Dari tadi Anya sibuk memarahi Tian karena ia melihat suaminya sedang makan siang bersama wanita lain yang sangat ia kenali. Ia mendapatkan Foto itu dari nomor tidak dikenal. Tian cukup terkejut ketika Anya
menujukan foto itu namun ia segera menenangkan Anya."Mas Fano ngapain sih pake ketemuan segala sama si pelakor?" ucap Anya yang sudah emosi.
Aduh mati deh gue kalo Fano tahu
Beberapa saat kemudian, Fano dan Reza pun tiba di apartemen. Anya yang melihat kedatangan suaminya
langsung menghampiri Fano.Plakkkkk
Tian dan Reza terkejut melihat Anya menampar Fano. Fano yang tiba-tiba mendapat tamparan masih
sangat terkejut."Kamu kenapa sih sayang?" tanya Fano bingung.
Tanpa menjawab pertanyaan Fano, Anya segera mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah foto.
Mata Reza dan Fano terbelalak melihat foto tersebut.Anya sudah tidak bisa menahan emosinya. "Kamu nyuruh kak Tian ada disini supaya aku gatau ini kan? Kamu masih cinta sama Aletta? Iya?!!" ucap Anya emosi.
Fano ingin membuka suara namun terhenti karena ucapan Anya.
"Kalo kamu emang mau sama Aletta yaudah tinggalin aku aja!" ucap
Anya lagi.Fano mengajak Anya untuk duduk di sofa. Meski masih merasa marah, Anya pun masih menuruti
kemauan suaminya."Kamu tenang dulu dong. Ok, sekarang aku mau jelasin ke kamu," ucap Fano lembut.
Tian dan Reza hanya menyaksikan perselisihan suami istri tersebut.
Kemudian, Fano mulai menjelaskan rencana yang sedang ia jalankan bersama teman temannya.
Awalnya Anya tidak percaya karena
menurutnya Fano memang ingin kembali bersama Aletta namun setelah Fano meyakinkan kembali akhirnya Anya percaya.Senyum manis telah menghiasi wajah cantik Anya.
"Kamu janji ya cuma jalanin misi kamu doang?" ucap
Anya.Fano mengangguk dan mengecup kening Anya. Anya teringat, jika tadi ia menampar wajah tampan
suaminya."Tadi tamparan aku, sakit gak?" ucap Anya
Lah baru sadar kalo nampaknya pake tenaga.
Tian, Fano, dan Reza tertawa mendengar pertanyaan Anya yang sangat tidak masuk akal.
Anya hanya memberengut kesal melihat ketiga pria tampan itu tertawa.
Dengan kesal Anya bangkit dari duduknya dan menuju dapur, "Aku mau siapin makan siang dulu buat
kalian" ucap Anya lalu pergi menuju dapur.Setelah Anya pergi ketiga pria itu mengobrol dengan obrolan yang terkesan santai.
"Hampir aja ada perang dunia ketiga," ucap Reza meledek Fano.
"Ternyata Anya kalo marah serem juga ya, No" celetuk Tian.
"Ya begitulah, sifat cemburunya sangat besar" ucap Fano lalu tertawa bersama kedua sahabatnya.
"Lo tau gak yan, tadi hampir aja Fano minum air yang udah dikasih obat perangsang sama Aletta hahahaha" ucap Reza sambil tertawa.
"Fano ... Fano kalo sampe lu minum gue gak ngebayangin ekspresi Anya, mungkin aja lo udah diusir," timpal Tian.
"Namanya juga gak tau, kan tadi gue ke toilet bodoh!" ucap Fano pada Tian.
"Eh, ngomong-ngomong gimana sama penampilan Aletta?" ucap Tian penasaran.
"Terlalu berniat dia buat ngegoda si Fano, sampesampe dia pake mini dress kekurangan bahan hahahaha" ucap Reza lalu tertawa bersama Fano.
"Kalo Aletta yang make begituan sih, gue gak bakal kegoda kecuali kalo Anya yang pake. Hadehhh ga
nahan," ucap Fano bercanda."Dan satu hal lagi yang perlu lo tau," ucap Reza.
"Apa za?" ucap Tian penasaran.
"Si Aletta lebih mirip sama badut ancol karena make up-nya menor banget slurrr" ucap Reza.
Mereka bertiga kembali tertawa mengingat kejadian tadi saat di restoran.
Sedangkan Anya sibuk memasak spagetti carbonara untuk makan siang mereka berempat. Tiba-tiba tawa Fano dan kedua temannya
terhenti ketika mendengar suara Anya.Huekkkk ….
Fano langsung bangkit dan menuju kamar mandi di mana suara Anya berasal.