32 | pro kontra

16.2K 492 9
                                    

Seorang wanita terlihat sangat marah ketika melihat pesan masuk dari ponselnya. Pesan itu berisikan bahwa musuh terbesarnya sedang mengandung anak dari pria yang dicintainya.

"Wanita bajingan, berani-beraninya dia hamil anak Fano!" ucap Aletta marah.

Aletta mencari nama Bastian di kontaknya dan menelponnya.

"Kenapa sih Aletta, ganggu aja lo?"

"Anya hamil Bas, Anya hamil!"

"Apa?! Anya hamil?"

"Iya hamil, tadi dia baru aja check-up kandungan"

"Tapi bagaimana bisa??"

"Entahlah Bas, lebih baik kita mengatur rencana untuk memusnahkan Anya"

"Kamu gila?! Dia lagi hamil dan kamu perlu ingat perjanjian awal kita!"

"Aku gila karena gak bisa dapetin dia Bas!"

"Jika kamu menyakiti Anya, maka aku tak akan diam!"

"Ya ya ya lebih baik kita masing-masing."

"Baik kalo begitu, lebih bagus kita lihat siapa duluan yang akan mendapatkan mereka!"

"Oke! Kamu pikir aku takut?"

"Menurut kamu?"

"Tidak ada kata takut dalam kamus hidupku!"

Aletta mematikan sambungan telefon itu dan menyeringai.

"Gue pastiin lo bakal mati Anya!!" ucap Aletta frustasi.

Cieee duo setan musuhan.

_____

"Wahhh gila, ternyata gercep juga lo!" ucap Tian yang baru saja tahu bahwa Anya tengah mengandung anak Fano.

"Wesss anak lo nyesel gak ya nanti kalo tau bapaknya kaya lo?" ucap Reza sambil tertawa.

"Mendingan lo balik kerja aja dah, kesel gue sama kalian!" ucap Fano kesal.

Entah mengapa semua orang yang berada di sekitar fano pasti merasa bahwa beberapa hari ini fano agak
pemarah.

"Mendingan kalian berdua cari istri dah, biar kalian tau rasanya denger istri kalian hamil" gerutu Fano
yang masih kesal.

"Gitu aja ngambek si bos," ucap Reza.

"Tau nih, baperan!" ucap Tian mengejek.

"Kalian bisa diam gak sih?" ucap Fano semakin kesal.

Melihat Fano yang semakin kesal tidak membuat Reza dan Tian takut, tapi membuat Tian dan Reza semakin semangat untuk menggoda Fano.

"Oh ayolah Fan, jangan kaya anak remaja baru puber. Apa-apa ngambek, apa-apa marah" ucap Tian yang semakin gencar menggoda Fano.

"Kalian udah bosan hidup ya?"ucap Fano jengkel.

"kok gue yang kena?" ucap Reza bingung.

"Kalian sadar ga sih, kalo lagi jalan berduaan kaya orang pacaran" ucap Fano.

"WHAT?!!!!" ucap Tian dan Reza secara bersamaan.

"Lo kenapa sih ngikutin gue mulu?" ucap Reza.

"Lo yang ngikutin!" ucap Tian.

"Lo!" desak Reza.

"Lo!" balas Tian.

"Gini ya Tuan Fano, walaupun gue jomblo dan ga laku-laku tapi gue masih waras untuk gak pacaran sama cowo juga kali!!" ucap Reza yang masih jengkel.

"Dari pada gue pacaran sama lo mendingan gue nikah sama mimi peri" ucap Tian asal.

"Mimi peri, kan juga cowok," ucap Fano.

"Shit! Bener juga ya," ucap Tian.

Lalu Fano dan Reza tertawa terbahak-bahak melihat Tian yang sedang merutuki kebodohannya.

____

Senyuman manis selalu terukir di wajah cantik Anya pada pagi hari ini. Anya sedang menuju ke ruang
kelasnya, ya hari ini ia kembali berkuliah setelah perdebatan panjangnya dengan Fano.

"Waduhhh, bu boss masih kuliah ceritanya nih." Goda risa ketika melihat Anya masuk ke dalam kelas.

"Iya dong, wleee"

"Gimana? Babynya baik-baik aja kan?" tanya Mia yang penasaran dengan kandungan Anya.

Anya memang sudah menceritakan tentang kehamilannya pada kedua orang tuanya dan juga sahabatnya

Karena ia mau orang yang di sekitarnya juga bahagia ketika mendengar kabar tentang kehamilannya.

"Baik dong aunty" ucap Anya dengan suara yang dibuat-buat.

"Udah berapa usianya?" sahut Risa.

"Lima hari lagi pas dua minggu" ujar Anya.

"Enak gak bikin anak?" tanya mia dengan polos.

"Aishh malah bahas yang itu" ucap Anya.

"Tau nih, si Mia mau ngerasain kali," ucap Risa.

Kasian ya yang jomblo"

Hingga akhirnya pelajaran dimulai, mereka bertiga fokus pada materi yang disampaikan oleh dosen mereka

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang