Hari ini adalah peringatan satu bulan pernikahannya dengan Fano. Banyak peristiwa yang sudah mereka lewati bersama, senang, sedih dan lainnya.
Soal Aletta, mereka sudah melupakannya begitu saja, menurut mereka itu adalah hal yang tidak penting.
Kini sepasang suami istri itu sedang berada di sebuah kedai
ice cream, karena sedari tadi Anya meminta ice cream pada Fano.Padahal sekarang sudah jam sebelas malam, tapi Anya tetap meminta ice cream yang ia inginkan.
Akhirnya Fano menurti kemauan Anya karena ia takut Anya marah seperti kemarin.
"Habis ini, kita ke taman kota ya Mas" mohon Anya sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"Ini udah malem sayang, gimana kalo besok pagi aja?" ucap Fano.
"Ya udah kalo kamu gamau, biar aku aj-" ucap Anya yang terpotong karena ucapan Fano."Iya kita pergi ke taman kota, tapi kamu habisin dulu ice cream-nya," ucap Fano mengalah.
"Thank you Mas, muaachh." Anya lalu mencium pipi Fano.
Fano hanya tersenyum melihat sifat Anya yang kekanak-kanakan.
"Kamu besok ke kantor atau kampus?" tanya Anya.
Fano akhirnya mengakui jika ia adalah seorang ceo di salah satu perusahaan yang terbesar se-asia.Awalnya Anya sempat terkejut karena pengakuan Fano, tetapi
akhirnya ia mendukung apapun yang Fano lakukan.
Akhir-akhir ini Fano lebih banyak ke kantor karena ia harus memantau perkembangan pembangunan hotel
yang ada di Australia. Maka dari itu Fano sering bolakbalik ke Indonesia-Australia.Masalah skripsi Anya juga sudah selesai, tinggal menunggu waktu kelulusan.
"Ayo kita ke taman kota, sekarang" ucap Anya bersemangat.
Tanpa menjawab pernyataan Anya, Fano langsung menggenggam tangan Anya dan pergi menuju mobil.
Saat di mobil, Anya tiada henti-hentinya berbicara tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh Fano.
"Mas," panggil Anya sambil menyenderkan kepalanya ke lengan Fano."Apa sayang?" ucap Fano, tetapi matanya tetap fokus ke jalan.
"Kamu mau punya baby berapa? Sepuluh? Sebelas atau dua puluh?" ucap Anya serius.
Fano tertawa ketika mendengar pertanyaan Anya "Mau berapa pun asalkan kamu dan babynya sehat
aku gak masalah kok," jawabnya sambil mengelus kepala Anya.
Anya tiba-tiba tertidur dengan lengan Fano yang menjadi sandarannya. Fano hanya tersenyum kecil melihat istrinya yang sudah terlelap.
"Dasar nakal," ucap Fano lalu memutarbalikkan mobilnya menuju arah pulang.
Sesampainya di basement apartemen, Fano langsung menggendong Anya dengan gaya bridal style.
Ia meletakkan tubuh Anya sangat hati hati seperti kaca yang mudah pecah kapan saja, Fano menatap wajah cantik
Anya.
"Selamat anniversary yang ke satu bulan sayang" ucap Fano lalu menciumi seluruh wajah Anya.
Fano pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.Kemudian Fano berjalan menuju ke dapur untuk membuat kopi karena dia masih harus menyelesaikan berkas-berkas kantor.
Fano berjalan ke arah ruang TV dengan membawa kopi dan laptopnya. Ia mulai memainkan laptopnya, tapi tiba-tiba Fano terkejut ketika melihat notifikasi dari
email-nya.Di sana, Fano melihat seorang wanita yang sangat ia kenali sedang duduk bersama seorang laki laki.
Dia kembali, tapi kenapa di bisa keluar secepat ini?
Fano segera mematikan laptopnya bergegas untuk tidur. Rasanya ia benar-benar khawatir pada Anya karena seseorang itu telah kembali.
Fano menatap wajah istrinya yang sedang tertidur.
"Aku akan selalu menjaga kamu, di mana pun kamu berada," ucap Fano lalu tertidur dengan posisi memeluk
Anya.