Kini usia kehamilan anya sudah menginjak usia tujuh bulan, Anya semakin manja pada Fano yang
mengakibatkan Fano merasa sedikit repot.Semenjak hamil tua ini, Fano melarang Anya untuk melakukan
kegiatan yang membuatnya lelah.
Fano memperkerjakan empat ART sekaligus agar Anya tidak merasa lelah.Seperti saat ini, Fano terbangun dari tidurnya sambil menatap istri kecilnya yang masih terlelap di sampingnya. Fano mengambil
ponselnya dan mencari nama seseorang dan langsung menelponnya."Gimana persiapannya?" tanya Fano ketika panggilannya terhubung.
"99%, kan satu persennya tinggal nunggu kedatangan lo dan istri lo," ucap seseorang di seberang sana.
"Oke deh, thank's ya" ucap Fano.
"Kaya sama siapa aja lo,‖ balas seseorang itu lalu mematikan panggilannya.
Fano meletakkan kembali ponselnya dan mulai membangunkan istri kecilnya. Fano mengecup seluruh
wajah Anya.Yap, Anya terbangun dari tidurnya karena merasa terganggu. Anya menatap garang wajah Fano.
Fano pun hanya tersenyum melihat tingkah istri kecilnya, tangannya terulur mengusap perut Anya yang sudah membuncit besar.
"Good morning baby," sapa Fano kepada anaknya yang masih berada di perut Anya.
"Baby doang nih? Akunya engga?" ujar Anya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hahaha ... kamu cemburu?" timpal Fano sambil terkekeh.
"Tau ah!" ucap Anya lalu bangkit dari tidurnya.
"Kamu mau ke mana?" tanya Fano yang melihat Anya bangun dari tidurnya.
"Ke kamar mandi, kenapa? Mau ikut?" balas Anya kesal.
"Mau deh," ucap Fano yang semakin gencar untuk menggoda Anya.
"Ihh tau ah!!" seru Anya lalu menutup pintu kamar mandinya dan meninggalkan Fano yang masih tertawa.
__
Sekarang mereka berdua sedang berada di meja makan untuk sarapan pagi, namun malah diisi dengan
perdebatan oleh Anya dan Fano.Tema perdebatan mereka pagi ini adalah Anya yang meminta Fano untuk menghabiskan susu khusus ibu hamilnya.
"Yank ... masa aku sih yang minum?" ujar Fano dengan nada yang memelas.
"Jadi, kamu gak mau? Ini keinginan anak kamu loh!" ucap Anya.
Fano mendengus kesal, lagi-lagi Anya membawa anaknya ke dalam perdebatan ini dan sudah pasti Fano
kalah.Dengan perasaan kesal, Fano meminum susu hamil Anya dengan sekali tengukan.
Anya tersenyum puas melihat Fano yang menurut padanya, hitunghitung ngerjain suami bukan? Mwehehe.
"Udah, kan" ujar Fano.
Anya menganggukkan kepalanya dan tersenyum manis