33 | penembakan

15.9K 491 7
                                    

ponsel Anya berbunyi. Disana terlihat nama Tian yang tertera. Anya langsung mengangkat telpon dari Tian.

"Ada apa, Kak?" tanya Anya.

"Gue ingetin dulu, lo jangan panik ya!" ucap Tian.

"Iya Kak, kenapa?" ucap Anya.

"Fano ditembak oleh seseorang ketika sedang berada di lobby," ucap Tian.
Anya tak menjawab pernyataan Tian, air matanya mengalir, dadanya sesak. Siapa yang tega menyakiti
suaminya?

"Sekarang, bagaimana keadaan Mas Fano?" timpal Anya sambil menangis.

"Lo datang ke rumah sakit Citra Medika, sekarang,"ucap Tian. Anya langsung memutus panggilannya
dengan Tian.

"Lo kenapa nangis?" tanya Mia yang baru saja datang sambil membawa makanan.

"Mas Fano tertembak," ucap Anya sambil terisak.

Wajah tenang Risa sekarang berubah menjadi khawatir menatap sahabatnya.

"Terus gimana kondisinya?"

"Aku gak tahu," ucap Anya.

"Sekarang kita ke rumah sakit," sahut Mia lalu mereka pergi ke parkiran untuk menuju mobil Risa dan
segera menuju rumah sakit.

Di sepanjang perjalanan, Anya tak henti-hentinya menangis. Ia takut terjadi hal yang tak diinginkan
olehnya, ia takut Fanonya pergi meninggalkannya.

Mia selalu memberi dukungan agar Anya tidak terlalu bersedih karena dia sedang mengandung.

Sesampainya di rumah sakit, mereka bertiga segera menuju ke UGD tempat Fano berada. Ketika Hampir
sampai, dari kejauhan ia sudah melihat Reza dan Tian.

Anya berlari untuk lebih mendekat.

"Gimana keadaan suami aku, Kak?" tanya Anya pada Tian.

Anya memanggil Tian dengan sebutan kakak karena Tianlah yang paling dewasa di antara Fano dan Reza,
lagi pula umur Anya dan Tian juga terpaut sangat jauh, jadinya Anya memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Tadi dokter masih berusaha untuk mengeluarkan peluru itu" ucap Tian sambil menahan tangisnya.

Anya semakin menangis, sontak Risa dan Mia segera memeluk Anya dan mengusap lembut punggung
Anya.

Tak lama kemudian dokter keluar.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Anya khawatir

"Pasien atas nama Fano kritis, untung saja peluru meleset hingga tidak sampai menembus jantung tetapi tetap saja ada goresan sedikit pada bagian samping jantungnya yang menyebabkan kondisi Pasien menjadi kritis" jelas dokter itu.

just a little story from: ANYA (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang