Part 10

4.2K 385 2
                                    

"Cih, luna gak guna," dengan beraninya, pelayan itu menghina Felya di depannya. Dia seolah tak tahu dimana tempat dan posisinya. Wajahnya yang tak seberapa cantik dilapisi oleh bedak setebal 2 cm, bahkan lebih terlihat seperti badut. Terlihat dia sedang menantang Felya dengan menunjukkan wajah sombongnya.

Bahkan pelayan itu sedikit membanting cangkir, sehingga beberapa tetes air teh menyentuh kulit putih Felya. Bukannya meminta maaf atas kesalahannya, pelayan itu justru menyeringai seolah tak terjadi apa-apa.

Felya menjadi tambah geram. Kedua tangannya mengepal kuat. Ia merasa terhina atas apa yang dilakukan pelayan itu. Pelayan itu hanyalah kaum rendahan yang berani kurang ajar sama dia. Rendah dari penampilan dan sopan santun. Wajahnya yang memang datar bertambah datar. Tatapannya semakin tajam menyorot pelayan itu.

Ingin rasanya Felya menghabisinya. Selama di kehidupannya tak ada satu pun orang yang berani bertidak seperti saat ini padanya. Apalagi hanya seorang pelayan yang tak berguna seperti dia. Menatap mata Felya saja para pelayan tak ada yang berani, tetapi dia justru menyeringai di depan Felya.

Disini Felya merasa terhina. Jika di istana nya dulu, maka ia akan melaporkan pada ayahnya agar pelayan dapat disiksa habis habisan. Kalau disini, sepertinya Felya akan menahan semua emosinya terlebih dahulu, agar ketika di puncak nanti ia akan meledakkan emosinya hingga pelayan itu lebih memilih mati daripada hidup dengan penyiksaan.

"Siapa kau?" tanya Felya. Wajahnya ia tundukkan agar manik merah milik Rise tak terlihat. Rose sangat marah sekarang, bahkan dia sudah berontak untuk menguasai tubuh Felya. Giginya menggigit bibir agar emosinya menurun. Terasa asin di lidahnya, ternyata bibir bagian dalam Felya telah sobek karena gigitannya terlalu kuat. Tapi tak masalah, daripada Rose menguasai tubuhnya dan mencakar habis wajah pelayan itu.

Pelayan itu, tersenyum remeh melihat Felya menundukkan wajah. Ia salah tangkap mengira Felya takut padanya dan tak berani menatap wajah dia. "Aku Siska. Aku adalah kekasih Lucas sebelum bertemu dengan Mate nya," ucap Siska. Ia masih belum menyadari kemarahan Felya yang tertahan.

Dalam tundukan nya, Felya tersenyum miring, mengerti apa yang di maksud oleh pelayan yang bernama Siska itu. Menyiksa secara perlahan wanita murahan itu sepertinya tak masalah. Dengan cepat ia mengganti raut wajah menjadi seperti wanita yang menyedihkan, perlahan ia mengangkat wajahnya dan menatap Siska. "Aku tahu bahwa Lucas mencintai ku. Dan jika kau kekasihnya, itu hanya lah masa lalu," lirih Felya. Matanya mula berkaca-kaca dan bibirnya terlihat gemetar. Itulah terlihat dari fisiknya, tetapi dalam hati.....

"Aku tak peduli, kau hanya wanita murahan yang takkan bisa menandingi ku," hatinya.

Sedangkan dalam tubuh Felya. Rose sudah tak emosi lagi mengetahui rencana Felya. Sekarang ia justru berbaring dan tangannya digunakan untuk menjadi bantal. Menonton drama yang dilakoni oleh Felya, "teruskan, Felya. Aku suka akting mu kali ini," ucapnya seperti seorang sutradara yang memberikan dukungan pada aktris-nya.

"Kau diam saja. Tak usah menggangguku akting ku."

Siska tersenyum bahagia melihat keterdiaman Felya. Sekarang Siska yakin bahwa Felya adalah gadis lemah yang mudah ditindas oleh siapa pun. Siska berpikir, mungkin saja di Istana Felya dahulu para pelayan sama sekali tak hormat padanya. Karena bagi Siska Felya hanyalah gadis dengan keberuntungan lahir pada keluarga bangsawan dan pastinya ia tak diakui keluarganya. Itulah hipotesis bodoh Siska.

Sedari dulu, Siska sangat menyukai Lucas, yang notabene nya raja yang kekuasaannya diakui oleh dunia ini. Yang awalnya hanya rasa suka dan kagum, membuatnya melewati batas menjadi sebuah obsesi. Semua telah ia lakukan untuk menarik perhatian Lucas, sayangnya semua tak pernah di pedulikan oleh Lucas, mengetahui keberadaannya saja Lucas belum tentu tahu. Sampai ketika ia mendapati bahwa sang pujaan hati telah bertemu dengan Mate, disitu ia merasa begitu frustasi. Dia takkan berhenti, walaupun Lucas tak menyukainya, suatu hari nanti dia akan memiliki Lucas. Jika Siska sudah me-reject Mate nya, maka Lucas juga harus Reject Felya.

IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang