"Jadi begitu, kek," ucap Rose yang terlihat murung. Ia sudah menceritakan semua kejadian yang dialami Felya akhir-akhir ini.
Sedangkan sang kakek masih duduk tenang. Berbeda dengan hatinya yang sudah memanas. Ia tak suka jika cucu-nya disakiti. Kakek sangat menyaingi Felya, karena Felya adalah satu-satunya cucu perempuannya.
"Sekarang, Rose ingin apa?" tanya kakek dengan lembutnya. Karena Felya sudah besar, jadi menurutnya Felya bisa menentukan jalan hidupnya. Ia akan membantu jika Felya meminta saja.
Rose tampak bingung. Ia sebenarnya hanya ingin menceritakan kejadian yang Felya alami. Untuk keinginan Rose, ia ingin agar Bella cepat mati saja. Namun kembali lagi pada Felya, ia tak ingin Felya marah padanya karena meminta kakek untuk membunuh Bella. Felya terlalu baik dan lembut, dan Rose tak suka itu. Jika saja pada saat Bella menghinanya terus, Rose dapat mengambil alih tubuh maka akan ia pastikan Bella sudah tak bernyawa saat ini.
Bella memang adik Lucas. Namun, kekuatannya tak ada apa-apanya, bahkan untuk menandingi Felya saja tak bisa. Oleh karena itu Rose bingung, sepertinya Bella memang selalu dimanjakan tanpa tahu hidup susah sehingga membuatnya menjadi wanita jahat, berbanding terbalik dengan Lucas. Dia memang hidup susah, karena waktu remaja saja dia sudah memimpin dunia.
"Aku tak tahu kek. Semua ditentukan langsung oleh Felya, aku tak ingin dia marah padaku nantinya jika akan berbuat sesuatu yang membahayakan orang lain." Kakek hanya membalas dengan senyuman yang terlihat aneh, Rose tak mengerti itu.
Memang dari kecil, baik Rose dan Felya tak mengerti setiap gelagapan dan raut wajah yang ditunjukan kakek. Seperti ada sebuah rencana atau bahkan bencana, jika Kakek melakukan sesuatu. Rose berdoa dalam hati agar kakeknya tak melakukan sesuatu yang buruk nantinya pada Bella.
"Namun, kalau Bella sedikit tersakiti juga tak apa-apa mungkin ya." Jiwa setan Rose sudah berbicara, Rose menyeringai ia yakin kalau kakeknya ajan melakukan sesuatu pada Bella. Tapi ia yakin sampai tak membunuh, karena kalau urusan membunuh Bella, kakek akan mengatakannya langsung.
"Rose," panggil kakek.
Lamunan tentang pemderitaan Bella buyar akibat panggilan dari kakek. "Iya, kek. Ada apa?" tanya Rose. Ia kini baru bersiap-siap, pasti sang kakek akan meminta izinnya untuk membunuh Bella, itu sebuah tawaran yang menggiurkan. Rose ingin Bella mati, namun lebih tak ingin Felya marah besar nantinya. Jadi niat itu ia urungkan dahulu.
"Ingat, kata-kata kakek. Jangan pernah mau menjadi wanita lemah dan tersakiti. Kakek lebih baik mendengarmu menjadi peran Antagonis yang menyakiti protagonis dibanding kebalikannya." Rise terdiam, ia mendengar nasihat kakeknya itu. "Kalau kau merasa hidupmu sudah berada dititik terbawah. Datanglah ke kakek. Kakek akan membantu kamu bangkit dan membalas semua rasa sakitmu."
Rose tersenyum haru, ia senang karena ada seorang yang selalu disampingnya dan mendukungnya berbuat apapun itu. Rose yakin Felya yang mendengarnya di dalam sana pasti menangis. "Tentu, kek. Aku akan datang padamu jika aku sudah sangat tersakiti." Bukan, itu bukan Rose yang mengatakannya. Namun Felya, wanita itu bisa berbicara meski ia tak menguasai tubuhnya.
Kakek tersenyum kala mendengar suara Felya yang terkesan lembut. Ia sudah merindukan suara cucu-nya itu. Jika dihitung sudah 3 tahun ia tak bertemu dengan Felya, terakhir kala melihat Felya mennagis dipelukannya karena tak ingin ia pergi.
Hanya Felya dan Rose yang mengetahui tempat meditasinya. Ia sengaja memberitahu Felya, siapa tahu Felya membutuhkannya. Meski ia tak yakin Felya akan datang, karena kekuarganya sangat melarang keras Felya keluar istana. Namun memdengar bahwa Felya sudah memiliki Mate, membuat dirinya kaget.
"Cucu, kakek. Apa kabarmu?"
"Baik, kek. Meski yang seperti dikatakan Rose akhir-akhir ini ada benalu yang menganggu hidupku. Aku akan terus baik," ucap Felya menyakinkan kakek bahwa ia baik-baik saja. Ia hanya tak ingin bahwa kakeknya merencanakan sesuatu yang jika dan membahayakan Felya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL QING #1FANTASI (END)
WerewolfJUDUL AWAL Alpha's Dunia yang diciptakan oleh para Dewa dan Dewi, kini dikuasi oleh Dewi Bulan. Dengan dipilihnya seorang mahluk yang dianggap sempurna, dia kini mengatur kehidupan dunia itu Dunia Immortal, namanya. Dunia yang memiliki mahluk hidup...