Extra part

5K 296 81
                                    

Kalau ada typo, tandai ya.

83,3 K

Maaf ya terlambat, lupa update.

🍭

🍭

🍭

Lucas menatap datar kamar Felya. Saat ini, ia telah siap. Mengenakan pakaian hitam. Sepuasnya ia menghirup aroma vanilla yang berada dikamar ini. Bahkan beberapa akhir hari ini, ia selalu saja menginap dikamar Felya, dengan memeluk gaun putih yang sering dikenakan Felya, berharap gaun itu terdapat sebuah raga Felya.

Lucas tak dapat menangis lagi, air matanya sudah kering akibat tiap malamnya ia terus menangis.

"Alpha, semua persiapan telah usai," ucap Alex, ia menatap prihatin pada Lucas yang tampak depresi setelah kehilangan Felya.

Lucas hanya mengangguk, Alex yang mengetahui bahwa Lucas sedang tak ingin di ganggu pergi meninggalkan Lucas sendiri. Lucas saat ini dalam masa penyesalannya, ia bahkan tak ingin menemui keluarga-nya dahulu, terutama Bella. Lucas menganggap, Bella juga dalang dibalik menderita Felya saat ini, terdengar egois. Namun itulah kebenarannya, Bella seringkali menyingkirkan Felya, hingga saat ini rencana-nya berhasil. Bahkan setelah Felya menyelamatkan Bella, ia tetap menutup mata akibat hasutan Merry.

Bukan hanya Lucas yang menyesal, namun juga Bella. Saat ini, ia tampak begitu menyesali seluruh perbuatannya yang jahat pada Felya. Ia bahkan tak menyangka melihat list kejahatan Merry, wanita yang ia percaya sebagai sahabat ternyata hanya ingin memanfaatkannya saja. Berulang kali, ia meminta maaf pada Felya dengan sebuah foto Felya, ia berharap Felya akan memaafkannya.

Lucas menghembuskan nafasnya kasar,menahan rasa sesak dalam dadanya. Ia berjalan keluar dan menemukan adiknya yang menatap ia dengan mata yang berkaca-kaca. Lucas tak peduli melihat penyesalan dimata Bella, ia tetap berjalan.

"Kak, aku minta ma--" Lucas melewati Bella, tanpa melirik atau menyapa Bella. Bahkan, ketika Bella berucap saja tak ia indahkan. "Aku minta maaf, aku tahu semua ini salahku. Aku juga menyesalinya kak, maafkan aku."

Lucas berhenti dan menyunggingkan senyumnya. Tidak, bukan senyum ini yang ia inginkan. Ia menginginkan Lucas menatapnya penuh sayang lagi, bukan tatapan hina. "Ini semua salahmu. Jika saja kau tak datang, kau tidak akan memasuki Merry dalam kehidupanku dan Felya. Harusnya hari ini adalah pengangkatan Felya, bukan hari duka kematian Felya. Jika saja hari itu aku mendengarkan Felya, maka semua ini tak terjadi. Aku--"

Bella langsung mendekap tubuh Lucas. Ia sangat sedih melihat Lucas yang depresi. Ia tahu bahwa semua ini bermula darinya, seandainya saja ia tak menginjakkan kakinya di Istana ini, maka semua masalah takkan terjadi.

Lucas langsung mendorong tubuh Bella dengan kasarnya. Sebelum bokong Bella menyentuh lantai, Edward datang terlebih dahulu dan menangkap anaknya yang akan terjatuh, tadi. "Lucas, apa yang kau lakukan. Tak seharusnya kau bersikap kasar ada adikmu."

"Adik? Dia bahkan menghancurkan kehidupanku. Semua keinginanku yang sudah hampir tercapai, harus hancur."

"Jangan menimpa semua kesalahan pada Bella. Kau lihat dirimu, kau juga yang bersalah. Kau menyiksa Felya tanpa tahu kebenarannya, kau yang melepaskannya tanpa berpikir panjang. Disini, kau yang bersalah."

Lucas terdiam, memang ia akui bahwa semua ini berasal dari dirinya sendiri, namun hati kecilnya menolak. Ia menggelengkan kepalanya dan pergi berlari dari sana, menghindari semua rasa penyesalannya.

IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang