Part 12

4.2K 358 6
                                    

"Apakah Lucas ada?" Tanya seorang wanita yang berpakaian seksi. Matanya menyorot tajam pada pelayan didepannya yang mengartikan perbedaan kasta keduanya.

Pelayan paru baya itu tersenyum lembut, walaupun ia mendapat perlakuan sedikit tak sedap dari tamunya, baginya itu sudah biasa. "Ada, Nona. Apakah Nona sudah membuat janji pada Alpha?"

"Untuk apa aku membuat janji. Aku adalah kekasihnya, dan sebentar lagi aku yang akan menjadi Ratu disini." Wanita itu sengaja membusungkan dada nya agar terlihat bahwa dia adalah wanita yang hebat. Wanita yang dapat meluluhkan hati sang raja. Tanpa sadar, terlalu percaya diri membuat beberapa pelayan lain yang mendengar kalimat wanita itu cekikikan tak jelas. Kekasih? Bahkan semua penghuni istana ini tahu siapa kekasih Lucas sebenarnya. Satu-satu nya wanita yang diberikan tatapan lembut dari Lucas dan satu-satu nya wanita yang berani pada Lucas. Siapa lagi, kalau bukan Mate Lucas sendiri, Felya.

"Kenapa kalian mentertawakan ku? Hey, jangan kira aku tak mendengar suara menjijikan kalian. Jika suatu hari nanti aku sudah menjadi RATU, maka kalian semua takkan ku ampuni." Wanita itu mengibaskan rambut pirangnya. Wajahnya sudah memerah ketika merasa dipermalukan.

"Kau ...." Wanita itu menunjuk Omega paruh baya di hadapannya, "beri tahu aku dimana Lucas, aku akan mengunjunginya."

Omega itu menggeleng dan masih mempertahankan senyum ramahnya. "Maaf, Nona. Siapapun tamu yang berkunjung, harus memiliki janji dengan Alpha sendiri. Omega ini, tak berani menentang perkataan Alpha." Suaranya begitu tenang. Dia tak mengindahkan tatapan tajam dari wanita itu, walaupun nantinya dia akan dipecat, maka dia akan terima. Karena peraturan dari sang Alpha, adalah perintah yang harus dituruti.

"Oke. Beritahu pada Lucas bahwa aku Merry datang, ingin membicarakan tentang pemberontakan di Hutan Merah." Wajah wanita itu dipalingkan. Ia sedikit merasa malu karena kedatangannya hanya membicarakan seputar pekerjaan, bukan tentang asmara sepasang kekasih.

"Baiklah, pelayan ini akan menyampaikan pesan anda pada Alpha." Pelayan itu berlalu pergi. Merry tak mengindahkannya, ia langsung duduk disebuah sofa. Kakinya ia lipatkan dan menatap sinis pada Omega lain.

.......

"Enzy, ada apa kau datang kemari?" Tanya Alex. Gaya bicaranya begitu sopan, meskipun ia memanggil nama secara langsung tanpa ada embel-embel, tetapi itulah kebiasaan di dunia ini.

"Maaf, Beta Alex. Ada seoarang wanita bernama Merry, ia berkata ingin bertemu dengan Alpha dan membicarakan tentang pemeberontakan di Hutan Merah." Ucap Enzy.

"Apakah Wanita itu sudah membuat janji pertemuan?" Tanya Alex. Wajahnya mulai panik, karena dirinya mendapat masalah jika melupakan ada pertemuan hari ini. Mulai di ingat-ingat lagi, mengerahkan seluruh saraf diotaknya.
Tetapi memang, pagi ini tak ada satu pun jadwal pertemuan yang dilakukan Lucas.

"Sepertinya, belum Beta. Dia tak mengatakannya walaupun Omega ini sudah bertanya." Ucap Enzy, "tetapi, dia sangat memaksa ingin bertemu dengan Alpha, Beta." Alex menghela nafa lega, setidaknya ia tahu bahwa wanita yang datang sepagi ini, bukanlah wanita yang begitu penting. Mungkin masalah hutan tadi hanya sebagai alasan saja, untuk bertemu dengan Lucas.

"Baiklah, biarkan saya yang menyampaikan langsung pada Alpha. Dan kau Enzy, bisa kembali bekerja." Enzy mangangguk dan sedikit membukukan tubuhnya.

Setelah kepergian Enzy, Alex mulai bingung kemana Alpha nya sekarang. Apa beliau belum bangun? Alex menggeleng kepalanya. Tak mungkin Lucas kesiangan, karena dia adalah orang yang disiplin. Mungkin saja dia sedang di aula.

Alex berjalan menuju aula yang ruangan khusus untuk Lucas. Ruangan itu berada dilantai satu. Dalam perjalananya, Alex melihat seorang wanita yang duduk di sofa tunggu. Wanita itu, Alex yakin adalah wanita yang mencari Lucas. Ia mengedikkan bahunya tak peduli, mungkin saja wanita itu sebentar lagi akan merasa malu.

IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang