Part 49

2.1K 251 24
                                    

Maaf ya telat. Sumpah saya lupa kalau hari ini jadwal updatenya.

68,8 K.

Oh ya, jika kalian merasa heran kenapa part saat ini berada di angka 49 itu karena saya merevisi bagian awal cerita ini. Ada beberapa part awal yang tak terlalu penting, jadi saya hapus. Kalau gk percaya lihat aja, cerita ini udah GK ada prolog dan part 1 dan 2 yang sudah revisi penuh.




Felya masih membantu Omega membersihkan kekacauan yang terjadi. Tujuannya bukan hanya membersihkan, ia ingin mencari sebuah bukti dan membantu Lucas juga.

Pada taman ini, taman yang semulanya begitu bersih dan membuat banyak orang yang berdecak kagum bagi yang melihatnya. Kini, justru terlihat mengerikan. Tanah yang dipijakinya juga sudah banyak yang melengkung kebawah akibat meteor. Sehingga, jika berjalan juga harus berhati-hati agar tak terjatuh.

Felya mengamati lengkungan tanah yang ada dihadapannya. Berbentuk bundar dan berdiameter sekitar 75 cm, lengkungan ini adalah lengkungan terbesar di taman hitam. Letaknya berada dekat dengan pintu masuk. Felya mengelus pelan tanahnya, sisa-sisa bekas meteor itu sudah tak ada lagi, hanya tinggal tersisa tanah saja. Namun, rasa hangat masih terasa pada lengannya.

"Ini aneh sekali. Hujan meteor terjadi pada satu tempat. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Felya pada dirinya sendiri. Ia yakin ada dalang dibalik semua ini, dalang yang menginginkan sebuah kehancuran.

Felya bangkit, ia mengambil satu karung besar dan membukanya. Karung itu berisi tanah yang akan mengisi lengkungan itu, agar kembali seperti semula. Setelah semuanya selesai, Felya beranjak dan pergi menuju bunga hitam.

Tak ada sedikitpun kerusakan pada bunga itu, ia memegang dan mengelusnya pelan. Ingin rasanya Felya memetik bunga ini sekalian dengan akarnya agar Felya dapat menanam dalam kamar. Namun ia juga masih mengingat ucapan Enzy bahwa sangat tak diperbolehkan memetik tanaman ini.

Ia beralih menuju gazebo. Keadaannya masih sama, tak ada kerusakan apapun.

Saat Felya akan melangkah masuk gazebo, ia merasakan sebuah tangan yang memegang bahunya. Ia berbalik menatap Warrior yang mengikutinya tampak menunduk. "Ada apa?"

Warrior itu mengangkat kepalanya. "Alpha meminta agar Luna kembali dalam Istana. Beliau khawatir jika ada penyusup yang akan melukai, Luna."

Felya tampak berpikir sebentar, setelah itu ia mengangguk. Felya ada sebuah rencana yang akan menjawab semua pertanyaannya saat ini. "Aku akan kembali." Lalu, Felya berjalan memasuki Istana masih dengan diikuti oleh Warrior.

....

Felya menutup pintu kamarnya. Ia beralih pada sebuah buku yang akan membawanya pada sebuah petunjuk. Jika diingat tentang musuh Lucas, Felya jadi tahu ada satu yang pernah disebut oleh Lucas.

Troll.

Setahunya mahluk itulah yang sedang menjadi perundingan para petinggi saat ini. Mahluk yang tak diketahui dimana keberadaannya. Yang Felya tahu kekuatan Troll juga tak main-main. Meski dikenal dengan sebuah kebodohan dan kecurangan, Troll juga bisa mengalami sebuah revolusi. Dari yang bodoh bisa saja menjadi pintar, itu bisa saja terjadi.

Apalagi, Clan Troll sudah lama menghilang menurut kabar. Jadi, selama mereka menghilang itu mungkin sedang mendalami ilmu dengan perkembangan jaman yang semakin pesat.

Felya mengambil buku yang tersimpan dibawah bantal tidurnya. Buku yang sedang ia baca saat ini belum selesai karena halaman yang begitu banyak. Ia mencari penanda buku dimana terakhir ia baca, sudah berada dihalaman 458, yang masih dalam pembahasan Clan Troll.

IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang