Part 24

2.9K 272 5
                                    

Lucas membawa Felya menuju ruangan bawah tanah. Ruangan yang hanya diketahui olehnya dan beberapa kepercayaan Lucas saja. Jalan menuju ruangan ini juga begitu sulit bagi seorang penyusup. Melewati lorong yang begitu panjang dan berkelok-kelok dan juga terdapat hewan-hewan mikroorganisme yang tak terlihat langsung oleh mata, hewan itu seperti cctv disini, sebagai pengaman juga.

Setelah melewati lorong yang panjang. Diujung lorong ada sebuah pintu dengan ukiran yang sangat rumit. Mereka menuju pintu itu, setelah Lucas mengucapkan mantra untuk membukanya.

Perjalanan masih panjang, Felya menghembus nafas kasar. Dirinya memakai gaun yang begitu besar dan berat, sehingga beban tubuhnya semakin berat dan ia harus melewati puluhan anak tangga.

 Dirinya memakai gaun yang begitu besar dan berat, sehingga beban tubuhnya semakin berat dan ia harus melewati puluhan anak tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menuruni undakan tangga. Agar perjalanan berjalan lancar, Felya sedikit menaikan gaunnya hingga betis. Cukup lama mereka berjalan, dan kaki Felya juga sudah pegal. Tapi, ia tak mau mengeluh pada Lucas. Fisik Felya bukan lemah, tapi selama sebulan di Istana ini, Felya sama sekali tak pernah berolahraga sedikitpun.

Tangga ini hanya ada satu sumber penerangan. Yaitu obor yang tertempel di dinding dan memiliki jarak satu meter antar obor lain. Felya sebenernya bingung dengan keberadaan obor itu, kaum Werewolf memiliki kelebihan dapat melihat objek walau dalam keadaan gelap. Justru, obor ini memudahkan bagi penyusup Clan lain untuk membebaskan tawanan.

Disini beda sekali keadaannya dengan lorong panjang tadi. Jika dilorong panjang, kita akan merasa diawasi oleh hewan-hewan mikroorganisme, sedangkan disini kita merasa tak ada keganjalan sedikitpun.

Sekitar satu jam mereka berjalan, akhirnya Felya menuruni undakan tangga terakhir. Waktu satu jam cukup lama, karena beberapa kali Felya meminta Lucas untuk beristirahat dahulu beberapa menit.

Tidak berhenti sampai disitu saja, Felya dan Lucas harus melakukan perjalanan lagi, tak jauh hanya 50 meter. Dari sini, Felya dapat melihat pintu besi yang tak terlalu besar dan dari sini suasana sudah cukup berubah, lebih mencekam. Pintu penjaga ruangan itu adalah seekor burung Feniks, burung api yang keramat dan mempunyai bulu yang indah dengan warna merah keemasan. Kekuataannya adalah dibulu itu, jika ada seorang mahluk yang menyentuh bulu burung Feniks, maka mereka akan terkena suatu penyakit kulit mematikan dan akan terus merasa panas disekujur tubuh.

 Kekuataannya adalah dibulu itu, jika ada seorang mahluk yang menyentuh bulu burung Feniks, maka mereka akan terkena suatu penyakit kulit mematikan dan akan terus merasa panas disekujur tubuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang