IMMORTAL QING #1FANTASI (END)

Part 28

Felya telah bersiap datang ke pesta. Di kamarnya ia tak sendiri, Enzy dan juga dua wanita lainnya yang bertugas menata rias penampilan Felya. Enzy membawa gaun peach panjang yang terkesan tertutup. Felya menyukainya, dengan gaun ini Felya dapat melihat dari pantulan cermin bahwa ia terlihat tinggi. Meski, terkadang ia berjalan terserempet karena terinjak gaunnya sendiri.

"Luna, ini High heels nya." Felya mengambil kursi kecil agar ia tak susah memakai High heels, Enzy juga membantunya. High heels ini mempunyai warna selaras dengan gaun yang ia pakai, mempunyai tinggi enam cm, Felya tak masalah, ia sudah cukup biasa memakai High heels. Yang menjadi bagian favorit Felya adalah, High heels ini memiliki ukiran bunga dibagian heels dan juga body-nya.

Felya menatap datar cermin yang memantulkan penampilannya saat ini. Ia sudah berandai jika malam ini, ia akan terlihat beribawa dengan wajah yang dingin. Namun, apa yang dilihat lain dengan yang dibayangkan. Wajah Felya justru terlihat imut dan lucu, terkesan seperti wanita feminim. Rasanya, ia ingin melepas ikatan rambutnya dan membuat tergerai, setidaknya ia takkan terlihat seimut ini. Ditambah poni, yang menghiasi kening Felya, ia ingin sekali menyibak poni itu dan menyatukannya dengan rambut.

"Penampilan Luna saat ini sudah atas perintah Alpha," ucap Enzy yang sudah berdiri tegak dibelakang Felya. Ia sudah mengetahui rencana Felya dari gelagatnya.

Felya mengangguk tak peduli dan duduk diranjang lebarnya, kedua wanita yang menata rias penampilannya tadi sudah pergi. Ia menatap jam yang berukuran sedang, disana jarum panjang sudah mengarah pada angka romawi x, berarti tinggal sepuluh menit lagi Felya akan keluar.

"Apakah Dark Moonpack itu berada jauh dari sini?" tanya Felya.

"Tidak, Luna. Mungkin jika menggunakan kendaraan roda empat yang dimiliki Alpha hanya menghabiskan waktu 15 menit saja." Felya mengangguk, lalu beranjak keluar kamar. Ia berjalan begitu anggun, gaunnya yang berkibar membuat siapa saja terpesona Felya.

Dilantai utama, ia masih belum melihat Lucas. Mungkin saja pria itu tengah menata penampilannya juga, dan Felya tak peduli. Ia menghampiri sofa dan duduk disana seraya menunggu Lucas. Benaknya bertanya-tanya, apakah keluarganya juga datang ke pesta? Seharusnya iya, semua perwakilan pack harus datang. Tetapi, jika keluarganya ada urusan genting mereka tak akan datang.

Tak berapa lama, Felya mendengar suara sepatu yang bergesekan dengan lantai marmer. Felya mengalihkan pandangannya ke arah tangga, disana Lucas sudah siap dengan jas hitamnya, rambut hitam pekat yang disusun rapi membuat Felya terpesona.

Mereka berpandangan cukup lama, saling mengagumi dalam diam dan tak ingin menampakan rasa kagum itu. Satu bulan tinggal bersama tidak'lah membuat kedekatan mereka terjalin cepat. Ditambah dengan kesibukan Lucas dalam menyelsaikan pekerjaannya sebelum pengangkatn Felya menjadi Luna, pria itu harus memastikan semuanya baik-baik saja ketika sudah ada ikatan yang kuat antar Mate-nya.

"Ayo kita berangkat," ajak Lucas dan mengulurkan tangannya. Felya ragu untuk membalas uluran tangan Lucas, namun melihat keyakinan di manik pria itu membuat Felya yakin menerimanya.

Mereka berjalan dalam keheningan. Felya masih merasa canggung jika masih berada di dekat Lucas. Ketika, ia ingin menunjukan jati diri sebenarnya Lucas selalu menatap datar dan membuat Felya masih berada diruang kosong dan terkunci. Felya sangat ingin kedekatan mereka cepat terjalin, namun diantara mereka berdua mempunyai sifat yang berbeda membuat kedekatan itu sulit terjalin.

......

Mereka telah sampai di tempat tujuan. Benar kata Enzy bahwa perjalanan hanya menghabiskan waktu 15 menit, tak lama. Diparkiran mobil juga sudah hampir penuh, dan mobil Lucas sudah ada tempatnnya sangat khusus, sepertinya memang sudah disiakan hanya untuk Lucas.