60 K 🎉🎉🍭
"Bella dimana?" tanya Felya. Saat ini, keadaan istana sangat sepi tak seperti biasanya. Yang Felya ketahui, bahwa kedua orang tua Lucas kembali ke pack kecil milik Edward dan Felix yang juga ikut kembali ke pack, mereka tidak bisa meninggalkan pekerjaan yang menumpuk tiap harinya. Jadi, dari keluarga Lucas hanya tersisa Bella saja yang harusnya ada di istana.
Namun, sudah sedari pagi tadi saat waktunya sarapan, Felya sama sekali tak melihat keberadaan Bella. Ia sebenarnya sangat lega, setidaknya pagi yang indah ini tak ada yang mengganggunya, namun tetap saja tidak adanya Bella membuat Felya bingung.
"Dia sedang di hukum," ucap Lucas.
Mereka kini sedang berada di taman hitam. Seperti biasa duduk di gazebo dengan ditemani secangkir teh hangat yang membuat tenang. Tapi, Felya sendiri dapat melihat Lucas tak tenang dari tadi pagi, ternyata ia tahu bahwa Lucas sangat khawatir pada Bella.
"Mengapa kau memberikan hukuman padanya? Maksudku memang ia ada salah apa?" tanya Felya ragu. Sebenarnya, Felya juga tak ingin bertanya, karena rasa penasarannya terlalu besar dibanding rasa gengsi membuat Felya harus bertanya. Ia harus tahu, mengapa adik kesayangan Lucas itu bisa dihukum.
"Jangan pura-pura tak tahu Felya!" Lucas mengambil secangkir teh dan meminumnya, sinar matahari mengarah pada gazebo sehingga wajah mereka tampak sangat cerah. Ekspresi nya saja lebih bisa terlihat jelas, begitu dengan Felya. Ia dapat melihat, Lucas yang seperti ekspresi marah padanya.
"Aku benar-benar tak tahu." Felya bingung, tentu saja. Jelas, ia baru saja mengetahui baru tadi bahwa Lucas menghukum Bella. Dan ulah apa yang Bella buat, ia tak tahu sama sekali. Lagian juga, kemarin ia seharian dikamar dan tak mengetahui informasi terbaru.
"Pikirkan sendiri," ucap Lucas yang seperti sedang merajuk, layaknya anak kecil.
Felya menggeleng. Untuk apa ia berpikir jika hasilnya pasti tak ada. Felya lebih senang berpikir bahwa Bella pergi dari Istana ini tanpa pernah kembali lagi. Bella sudah seperti jadi benalu saja di hidupnya, menganggu dan menghina, sungguh Felya tak menyukai Bella.
Namun, kalau di ingat-ingat. Kemarin, Bella juga sempat datang ke kamarnya dan membuat kekacauan pada jiwa Felya. Bersama juga dengan Merry itu. Felya heran padahal jelas muka Merry terdapat sinar jahat. Bahkan penduduk biasa saja tahu bagaimana kejinya seorang Merry. Tapi apa kata Bella?
Merry adalah wanita baik dan penuh pendidikan, tak seperti dirimu yang sangat menjijikan.
Entah sudah diracuni apa Bella oleh Merry. Yang terpenting saat ini, Felya tahu bahwa Merry menjadikan Bella sebagai bonekanya. Felya juga sudah menebak bahwa Merry yang menghasut Bella untuk membencinya. Padahal, Bella belum mengenalnya sama sekali. Mengetahu bahwa ia adalah putri satu-satunya dari Jack Antonio pasti saja, dia tak tahu.
Terbukti kemarin, Merry sama sekali tak menolongnya kala Bella memotong rambutnya.
Memotong rambut?
Tatapan Felya beralih pada Lucas, ia tentu tak lupa kejadian itu. Apa jangan-jangan Lucas tahu bahwa Bella yang melakukan itu? Pikiran Felya bertanya-tanya. Kemungkinan itu sepertinya benar, Lucas pasti curiga padanya yang memitong rambut hingga pendek dan pada saat tubuhnya tak sehat.
"Apa kau tahu, tentang rambutku?" tanya Felya dengan pelan dan ragu. Ia takut, kemungkinan yang ia pikirkan salah dan Lucas justru curiga padanya. Namun, ia harus mencoba bertanya dahulu.
"Rambutmu dipotong."
Felya menggeleng, ia tahu bahwa Lucas ingin Felya yang menjelaskan semuanya. Ia ragu, takut Lucas tak mempercayai ucapannya. Meski bagaimanapun, ia tak mempunyai bukti sedikitpun untuk menjadikan Bella pihak yang bersalah. Ditambah, mulut ular Bella yang bisa saja memutar balik fakta. Dan membuat Lucas marah lagi padanya, tidak. Felya tak ingin hubungan ini renggang lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL QING #1FANTASI (END)
WerewolfJUDUL AWAL Alpha's Dunia yang diciptakan oleh para Dewa dan Dewi, kini dikuasi oleh Dewi Bulan. Dengan dipilihnya seorang mahluk yang dianggap sempurna, dia kini mengatur kehidupan dunia itu Dunia Immortal, namanya. Dunia yang memiliki mahluk hidup...