IMMORTAL QING #1FANTASI (END)

Part 22

Felya merasa bingung. Sepertinya, ayahnya ingin membicarakan sesuatu yang tak seharusnya ia dengar. Felya sendiri tadi melihat kode yang diberikan Matt untuk Selly agar mengajaknya pergi. Yang menambah keanehan Felya, Harsha tadi juga beralasan ada urusan. Felya yakin, urusan itu untuk kembali keruang keluarga dan membicarakan sesuatu.

Sedari tadi juga, Yura dan Selly terus bercerita. Terlihat, mereka sudah seperti saudara dekat. Banyak omega yang mengatakan mereka kembar, karena sama-sama mempunyai tubuh yang mungil.

"Felya, bagaimana dengan Istana di sana? Apakah menyenangkan?" tanya Yura. Tak ada balasan, Felya masih melamun. Meski dari tadi, Yura berusaha mengalihkan pikiran Felya, tetapi tetap saja wanita itu seperti sedang banyak pikiran.

Yura jadi bingung sendiri, Mark menyuruh untuk mengalihkan pikiran Felya. Baik Yura maupun Selly kini sedang berpikir untuk mengalihkan pikiran Felya.

"Felya, kau tak mendengarkan ku." Yura menarik pipi Felya kuat sehingga lamunan Felya buyar dan meringis pelan akibat sakit di pipi-nya.

"Ada apa? Mengapa kau menarik pipi-ku begitu kuat?" sungut Felya. Jujur pipi ini terasa sakit sekali, Yura tak segan-segan menariknya, mungkin wanita itu menggunakan semua kekuatannya mungkin.

"Kau sedari tadi terus melamun. Bahkan aku dan Selly tadi sudah berteriak memanggilmu," ucap Yura, sedangkan Selly hanya mengangguk setuju saja. Wanita itu masih sedikit pendiam walaupun sudah berada dilingkungan yang berbeda.

Felya merasa tak enak. Memang sedari tadi ia terlalu banyak pikiran. Hari ini sangat sulit dilalui, dimulai dari pagi tadi ia terus saja berdebat dengan Lucas. Mood Felya memang mudah rusak hari ini, jadi sedikit saja terjadi sesuatu, maka wanita itu akan terus kepikiran.

"Memangnya kalian ingin berbicara apa? Tadi aku merasa sedikit mengantuk jadi, aku tak mendengarnya," ucap Felya yang berbohong. Tentu, dari Selly maupun Yura tahu kalau Felya tengah berbohong.

"Bagaimana dengan Istana di sana? Apakah menyenangkan?" tanya ulang Yura.

Felya mengangguk. "Di sana, ada sesuatu yang sesuai seleraku selama ini. Aku juga merasa nyaman dengan pelayanan di sana. Hanya saja, aku tak menyukai aura Lucas yang sangat pekat, jadi Istana itu terasa seperti di Istana iblis, penuh keheningan. Tak ada warna sedikitpun."

"Benar, di sana memang seperti itu. Para pelayan di sana sangat baik, tak mengindahkan kasta. Tetapi, ada satu pelayan wanita yang paling bermasalah," ucap Selly, tentu dia mengetahui tentang itu. Selly adalah mantan omega di White Moonpack, ia sudah tinggal di Istana semenjak umur 10 tahun, dimana orangtuanya dengan sengaja meninggalkan Selly di sebuah toko. Beruntungnya, ia bertemu dengan seorang Butler dan memperkerjakan di Istana pada usia yang sangat muda.

"Siapa?.... Maksudku, siapa pelayan yang kau maksud itu." Felya tentu tak yakin, setiap omega disana sangat hormat. Dari yang tua sampai yang muda. Seketika, Felya mengingat kejadian minggu lalu, jangan-jangan....

"Siska, kuingat nama dia Siska. Wanita yang begitu terobsesi dengan Alpha Lucas." Sebenarnya Selly tak enak mengatakan ini. Ucapannya termasuk kedalam aib jika diketahui oleh Alpha Lucas maka mungkin dia akan murka pada Selly, tetapi Felya juga sudah dianggap ia sebagai adik. Dan Felya harus mengetahui, siapa saja yang akan menjadi musuhnya, terutama Siska, wanita ular yang sangat menjijikan.

"Felya, ternyata sainganmu hanya seorang pelayan. Aku yakin, kau pasti bisa mengalahkannya," ucap Yura yang sedikit menyepelakan seorang Siska.

Selly menggeleng, menolak opini yang diberikan Yura. "Dia memang seorang pelayan biasa. Tetapi, karena obsesi dia dari kecil untuk memiliki Alpha, membuat Siska tumbuh dengan impian yang besar. Setiap hari, obsesi itu bertambah. Kalian tentu tahu, kalau kasta Siska berada di Omega. Jadi, dia berusaha untuk mendapatkan apa yang ia mau dengan cara sihir hitam."