Matahari perlahan mulai terbenam. Bersembunyi dibalik awan dan tenggelam di bawah laut. Itulah jika kita lihat dari jauh, menikmati sunset yang sangat indah. Siang di dunia immortal sama dengan siang di dunia manusia. Yang berbeda adalah malam hari, dunia Immortal mempunyai bulan yang amat besar, melebihi besarnya matahari disiang hari.
Ini sudah terlalu lama. Seharusnya, Felya datang ke aula satu jam yang lalu. Dia sudah amat terlambat, otaknya tak memberikan ide yang pantas untuk membuat alasan yang tepat. Sehingga, dia memberitahu pada Alex kalau ia akan mandi terlebih dahulu, baru menghampiri Lucas. Mandi satu jam, astaga! Felya bahkan tak ingat waktu ketika berendam.
Bahkan untuk penampilannya, ia membutuhkan waktu beberapa menit. Tak biasa, Felya menyanggul rambutnya dengan rapih. Ia juga menambahkan sedikit make up ke wajahnya. Felya tak tahu apa tujuannya untuk seperti ini, tetapi tak apa ini lebih baik. Setidaknya, nanti Lucas akan tahu mengapa ia terlambat, karena memperbaiki penampilan.
Felya menggunakan gaun putih, dengan motif bunga di dadanya. Gaun ini sangat indah, dari yang lain. Ia berjalan anggun layaknya seorang ratu, bahkan tanpa sadar beberapa prajurit sempat terkagum, sebelum terdengar teguran dari Alex.
Dibalik wajah Felya yang begitu anggun, terdapat siratan mata yang merasa gugup. Tangannya juga terdapat tetes - tetes keringat yang tersembunyi. Dibelakang Felya terdapat Alex yang mengikutinya, dan juga dua Warrior yang setia terus disisi Felya.
Ada sekitar enam Warrior yang menjaga pintu aula, dan belasan jumlah Prajurit. Mereka semua menunduk hormat pada Felya. Sebelum Felya mendorong pintu, ia dapat merasakan aura hitam yang pekat. Felya meringis, jika dari luar aura itu begitu terasa bagaiman jika di dalam. Pantas saja, para Warrior tadi tampak pucat pasi.
Memasuki aula, Felya langsung melihat kearah Lucas yang sedang duduk di kursi singgasana-nya. Lucas juga telah berganti baju, bajunya berbeda dari yang tadi. Pria itu menatap Felya dengan datar, seperti biasa. Wajahnya berbanding terbalik dengan aura nya yang pekat. Lucas menepuk pelan kursi singgasana yang berada disampingnya.
Kode untuk Felya agar duduk disampingnya. Tak ingin mengundang kemarahan Lucas, ia menuruti duduk di samping Lucas. Untuk menuju kursi itu, Felya harus menaiki beberapa anak tangga. Ia sedikit mengangkat gaun nya agar tak susah untuk melangkah, tetapi tetap ia mempertahankan keanggunan nya.
"Apa yang terjadi padamu tadi siang?" ucap Lucas yang langsung pada poin nya. Ia sama sekali tak mengalihkan pandangannya ke Felya, tatapannya masih mengarah ke depan.
"Aku tak tahu. Tadi ketika aku ingin melihat Lilly ... maksudku kucing bersayap. Tiba-tiba dari arah belakang ada panah yang mengarah padaku," ucap Felya yang tak menjelaskan secar keseluruhan cerita yang menyebabkan ia menjadi stres seperti tadi siang.
Lucas hanya diam.
Beberapa menit juga Lucas masih diam. Keadaan menjadi sangat canggung, diamnya Lucas membuat Felya justru menjadi tambah gugup. "Yang aku tahu kau cukup kuat, jika hanya satu busur panah menusuk dirimu, itu tidak akan membuatmu menjadi stres seperti tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMMORTAL QING #1FANTASI (END)
WerewolfJUDUL AWAL Alpha's Dunia yang diciptakan oleh para Dewa dan Dewi, kini dikuasi oleh Dewi Bulan. Dengan dipilihnya seorang mahluk yang dianggap sempurna, dia kini mengatur kehidupan dunia itu Dunia Immortal, namanya. Dunia yang memiliki mahluk hidup...