Part 57

2.3K 239 74
                                    

Kalau ada typo, tandai ya.

77,5 k🎉.

🍭

🍭

🍭

"Aku merasa dia baik, Merry. Bahkan dia menyelamatkan aku kemarin. Aku dapat melihat ketulusannya saat itu."

Dihadapan Bella saat ini, ada seorang wanita yang membawa opini buruk tentang Felya, Merry. Wanita itu menatap Bella dengan tatapan yang tak dapat ia artikan. Bella tak sedikitpun melihat perubahan raut wajah, Merry masih sama. Wanita itu hanya menunjukan senyum kecil saja.

"Jika opini-mu seperti itu. Aku tak masalah. Mungkin pada saat itu, aku yang salah. Membuat Mate-ku terjerumus dalam permainan Felya. Aku salah, tentu aku selalu salah." Merry menyeringai kala melihat wajah pucat Bella. Jelas sekali dalam kalimat yang ia ucapkan bahwa di sini yang menjadi pihak bersalah adalah dirinya bukan Felya. Ia membuat seolah Felya memasang topeng, padahal ia ingin memutar balikkan fakta.

Bella memang bodoh.

"Merry, maksudku tak seperti itu. Aku hanya melihat sisi lain Felya. Maksud aku, mungkin kau salah dalam menilai Felya."

"Iya, kau benar aku salah. Aku minta maaf, seharusnya aku tak membuat dirimu jahat dengan membuat kau membenci Felya, kau bakan menyiksanya. Ini semua salahku, seharusnya aku tak menjerumuskanmu dalam permasalahanku."

Bela menggeleng. Ia dapat merasakan bahwa apa yang dilakukan ini adalah sebuah kebenaran. Namun, melihat Merry yang seolah menyalahkan diri sendiri membuat ia ragu. Ia ingin membantu Merry lagi, hanya saja hatinya menolak melakukan itu.

"Kita bisa coba secara baik-baik Merry. Aku yakin, kau salah paham padanya. Kita bisa melibatkan Mate-mu dan membicarakan ini secara baik-baik," ucap Bella. Kini, ia merasa bingung harus berpihak pada siapa. Baik Merry dan Felya sama-sama menyelamatkan nyawa ia.

Merry tersenyum sendu. Maniknya sudah berkaca-kaca, ia terlihat sangat menyedihkan saat ini. Siapapun yang melihatnya pasti berpikir bahwa Merry adalah wanita yang tersiksa dalam hidupnya. Merry membalikkan tubuhnya, terdengar suara isakan tangis yang menyedihkan.

"Merry, mengapa kau menangis?" Merry tak menjawab dan membuat Bella cemas. Ia baru mengingat bahwa kondisi batin Merry sangat buruk. Ia yakin bahwa Merry saat ini merasa sudah sendiri, padahal ia selalu berada disampingnya.

Bella melepas infus yang melekat pada tubuhnya, infus yang berfungsi membuat tubuhnya menjadi lebih sehat. Ia membangunkan tubuhnya, sedikit lemah. Karena, ia saat ini masih dalam keadaan pemulihan. Terutama bagian perutnya yang terasa sangat sakit, jika di gerakkan sedikit.

Dengan tertatih-tatih, Bella berjalan mendekati Merry. Ia menyetuh bahu Merry yang terasa bergetar. "Merry, maafkan aku."

Posisi Merry yang membelakangi Bella. Membuat Bella tak memgetahui bahwa Merry saat ini sedang berdecih jijik, ia mengusap air mata buaya-nya dan kini terlihat wajahnya yang tampak kusut dengan mata yang membengkak. Merry membalikkan tubuhnya dan tersenyum tipis. "Tak apa, kau tak salah. Di sini aku yang salah."

"Tidak, Merry. Jangan menyalahkan dirimu sendiri, aku minta maaf. Tak seharusnya aku membela dia, mungkin saja pada saat itu aku sudah terlalu sakit, hingga hanya melihat ketulusanmya saja."

Bella memeluk tubuh Merry. Pada saat ini, kembali menjadi Bella sebelumnya. Wanita yang akan membenci Felya dan memisahkan dia dengan Lucas. Mengingat masa lalu Merry yang sangat buruk, membuatnya kadar kebenciannya pada Felya semakin bertambah.

IMMORTAL QING #1FANTASI (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang