1. Harta Berharga

37.1K 2K 101
                                    


Harta yang paling berharga adalah keluarga, istana yang paling indah adalah keluarga.

Lirik lagu yang dinyanyikan bunga citra lestari itu benar adanya. Sebuah lagu yang menjadi sountrack film penguras air mata yang membuatku seketika rindu dengan keluarga.

"Selamat pagi Ayah, selamat Pagi Bunda. Mentari hari ini berseri indah." Gumamku dari dalam mobil, sambil memandang polaroid foto aku, ayah, bunda dan Daffa.

Foto itu di ambil beberapa tahun yang lalu, saat aku masih duduk di bangku abu-abu. Foto dengan latar istana merdeka Jakarta. Saat aku dengan bangga membawa merah putih untuk di kibarkan.

Wajahku masih hitam dan dekil saat itu, bahkan Daffa masih terlihat begitu imut. Ayah dan Bunda? Jangan di tanya lagi, mereka masih sama. Masih tampan dan cantik jelita. Dua permata hatiku itu akan tetap cantik dan rupawan walaupun sudah masuk usia lima puluh tahunan.

Jika kalian lupa tentangku, akan kembali lagi ku jelaskan tentang kehidupanku.

Aku Cinta Calla Senja, seorang mahasiswi kedokteran tingkat akhir yang sedang berusaha menyelesaikan pendidikan lebih cepat. Ingin segera menyandang gelar dr. di depan nama.

Aku begitu bersyukur, tumbuh dan besar menjadi kuat di tengah keluarga militer. Ayahku seorang tentara nasional Indonesia. Mengabdikan diri, berkorban merelakan masa mudanya demi Indonesia. Beliau orang yang hebat. Mayor Jendral TNI Angkasa Yudha, SE, MM.

Seorang ayah, seorang suami, seorang komandan yang hebat tiada duanya. Aku masih ingat, beberapa tahun lalu. Ayah bersujud di kaki Oma, menangis haru ketika bintang tersemat di pundaknya. Saat itu kami semua diam, menjadi saksi hebatnya ayahku.

Ayah yang penuh cinta dan senyuman, seorang laki-laki yang selalu berusaha ada untuk keluarganya. Ia juga seorang komandan yang menjadi panutan untuk anggotanya. Kini, amanah yang di embannya tak main-main.

Ayahku kini menjabat sebagai Gubernur akademi militer Magelang, setelah sebelumnya beliau menjabat sebagai Panglima Kodam atau biasa di sebut Pangdam. Beliau dulu menjabat di Pangdam/IV Diponegoro.  Kini beliau mengemban amanah, mendidik ratusan jiwa muda yang menjadi tumpuan keluarga dan negaranya.

Ayah tak hanya hebat di Medan perang, ayah juga seorang yang hebat di rumah. Di rumah, menurutku ayah adalah segalanya bagi kami. Apalagi untuk Bunda, jangan lagi di tanya.

Bunda ku, hmmmmmm bundaku adalah wanita terkuat yang aku miliki. Namanya Bunda Savanya Sabina, wajahnya ayu dan senyumnya begitu lembut. Dulunya primadona, membuat ayah harus berjuang untuk mendapatkan Bunda.

Kata ayah, Bunda orang yang hebat. Dan itu memang terbukti, selama ini beliau begitu kuat untuk ayah dan kami.

Bunda seorang ibu rumah tangga dan pemilik toko bunga ternama di Jogja. Dan satu lagi, Bunda juga punya wedding organiser yang cukup terkenal. Yang pasti langganan pedang pora di hotel Sahid Jaya ataupun sporto UMY. Dulu kata ayah, bunda bekerja sebagai pegawai bank. Menjalani hubungan jarak jauh.

Tapi, bunda rela melepas semua yang ia perjuangkan untuk tetap bersama ayah. Di sela kesibukannya menjadi ketua persit, bunda tetap mengurus bunga di Jogja.

Tentunya kini aku ikut membantu, karena aku tinggal di Jogja. Iya, bersama Yangti dan Yangkung. Opa dan Oma sudah berpulang pada sang pencipta, Allah SWT.

Bunda wanita tegar dan kuat di balik kesuksesan ayah. Sosok ibu panutan semua anggota, panutan ku yang terpenting. Aku ingin kelak sekuat dan Setegar bunda.

CINTA CALLA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang