13. Prasetya Alumni, Cilok, dan Senja

9.6K 1.1K 33
                                    

Aku sampai ke lapangan yang penuh sesak saat semua melempar baret ke Angkasa. Tanda  berakhirnya masa sekolah tiga tahun di SMA taruna Nusantara ini. Ayah katanya mengenakan seragam PDH di antara banyaknya seragam yang sama. Bunda memakai batik warna coklat muda dan jilbab senada.

"Tuh Daffa." Tunjuk Bang Dipta. Aku mengikuti arah pandang Bang Dipta. Kenapa tentara lebih jeli.

"Iya tuh. Keren banget dia tinggi gitu. Udah lulus." Mereka sedang berpelukan dengan teman-temannya. Tiga tahun merajut asa dalam lembah yang sama pasti sulit melepas.

Kata ayah nilai Daffa hampir sempurna, hanya meleset di pelajaran bahasa Indonesia.

Lagu angkatan milik Daffa terputar. Mereka membentuk lingkaran dan saling memegang erat.

Di play ya gengs


Senandung melodi bercengkerama
Menggugah Sukma tuk segera bangkit
Saat embun pagi merasuk di kalbu
Kami terlahir sebagai angkatan baru

Kami mangepak terbang tinggi.
Bangun harmoni, wujudkan amanat ibu Pertiwi
Bulatkan tekad dan melangkah pasti
Tiga tahun bersama untuk selamanya
Di kampus Taruna Nusantara
Kami kan wujudkan amanat prasasti
Demi bangsa dan negara

Kepak kami akan mengangkasa
Warnai dunia nyalakan pelita asa
Dengan rahmat-Nya kita ukir bersama
Satukan langkah kuatkan tekad
Prasasti mimpi kita
Terbanglah Phoenix meninggi mengangkasa

Semerbak kasturi di sambut sang mega
Harum nian sebuah kisah
Canda tawa dalam balutan Senja
Kitalah pengukir kisah

Kepak kami akan mengangkasa
Warnai dunia nyalakan pelita asa
Dengan rahmat-Nya kita ukir bersama
Satukan langkah kuatkan tekad
Prasasti mimpi kita
Terbanglah Phoenix meninggi mengangkasa

Jejak peradaban kan kami tapaki
Warnai kisah dalam lembaran cerita
Lembah tidar kan bersaksi
Cakrawala  merestui
Karya kami untuk Nusantara... Wooooo

Kepak kami akan mengangkasa
Warnai dunia nyalakan pelita asa
Dengan rahmat-Nya kita ukir bersama
Satukan langkah kuatkan tekad
Prasasti mimpi kita
Terbanglah Phoenix meninggi mengangkasa

Kepak kami akan mengangkasa
Warnai dunia nyalakan pelita asa
Biarkan memori kan abadi di hati
Biarlah semua menjadi saksi
Naungi kepak kami
Terbanglah Phoenix meninggi mengangkasa

Meski tetes peluh dan tangis mengiringi
Rajut asa tuk persada Nusantara
Tuliskan memoar terindah
Terbanglah Phoenix meninggi mengangkasa..
Jayalah Phoenix abadi selamanya...
Terbanglah Phoenix abadi selamanya...

Liriknya dalam membuatku yang tidak merasakan tiga tahun di sini aja rasanya pengen nangis. Bang Dipta menarik tanganku. Agaknya ia sudah melihat Bunda.

Benar saja, tak lama Daffa dan teman-temannya berlari mencari orang tuanya. Daffa langsung bisa melihat bunda. Langsung memeluknya kencang.

"You deserve it dek. Bunda bangga sama kamu nak. Terima kasih sudah buat nama ayah dan bunda di panggil lagi di akhir masa putih abu-abumu." Aku mengerjap menyesuaikan mata yang mau menangis.

CINTA CALLA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang