2. Officially S.Ked

16.9K 1.5K 69
                                    

Kembali lagi dalam hiruk pikuk kota Jogja yang semakin padat. Semakin macet, tapi menyimpan segala kerinduan untuk tetap cepat ingin pulang.

Hari ini mendebarkan, bagaimana tidak. Nasib ku tiga tahun ini di tentukan hari ini.   Sidang skripsi yang lima menit lagi akan kulalui.

Hari ini memakai rok hitam kemeja putih dan flatshoes warna hitam. Sudah mirip sales panci yang menawarkan dagangan ke komplek - komplek perumahan.

Setelah drama panjang perjalanan ku sebagai mahasiswa kedokteran yang begitu sibuk. Bisa lulus kurang dari tiga setengah semester sudah pencapaian yang sangat luar biasa.

Ada lima orang yang akan pendadaran hari ini. Dan mereka teman satu kelompok ku yang begitu gila.

Fira, Agista, Kevin, Farha dan Andika. Semuanya begitu gila sama halnya dengan ku menghadapi kuliah full, skill lab, tugas, dan masih banyak drama panjang yang sudah kulalui.

Tidak ku ceritakan, karena semuanya terlalu rumit dan panjang. Seperti kisah percintaan ku yang tak berujung.

Fira adalah gadis manis asal Jogja asli. Dari SMA Delapan Yogyakarta. Rumahnya di perbatasan Bantul dan Kota.

Sedangkan Agis adalah laki-laki asal Jawa Timur. Penghuni tetap Calla florist demi WiFi untuk mengerjakan banyak laporan praktikum.

Kevin, pasti saat mendengar namanya bayangan laki-laki tampan khas Instagram. Atau membayangkan anak China dengan mata minimalis. Nah memang begitu. Dia merupakan selebgram dengan banyak endorse.

Farha perempuan Aceh dengan nama cut di depannya. Cantik body goals idaman laki-laki manapun.

Sedangkan Andika, dia yang paling tampan di angkatanku. Wajahnya khas Jawa manis. Hidungnya mancung, yang paling membuat semua mata memandangi wajah nya adalah karena dia jomblo. Iya kasian kan.

🌻🌻🌻

A

ku tidak bisa mengungkapkan perasaan ku hari ini. Jam ini, menit ini detik ini. Aku langsung memeluk dokter Herawati. Dosen pembimbing yang baiknya seperti ibu peri.


Di dalam ruang sidang yang ku kira awalnya akan tegang ternyata penuh canda dan tawa.

Akhirnya ayah, bunda, anakmu  punya gelar di belakang nama. Mengintip di balik pintu, semua langsung bersorak. Banyak temanku yang datang memberikan selempang dan bunga mahkota.
"Selamat princess. Akhirnya setelah drama tidak tidur sepanjang malam jadi sarjana juga. Semangat revisi. Selamat koas. Sukses selalu." Aku memeluk Farha.

"Makasih ya Cut.  Makasih udah selalu bantuin. Selamat juga, sukses selalu buat kita." Aku menyalami semua yang datang.

"Om Bima." Teriakku. Aku melambai pada seorang tentara yang berjalan bersama wanita hamil.

"Selamat mbak Calla. Saya bangga." Aku tersenyum. Menerima uluran tangannya.

"Makasih om udah sempatin datang. Tante, makasih ya. Kok repot sih." Aku memeluk Tante Salsa, istri Om Bima. Kini kami sudah jarang bertemu dengan Om Bima. Beliau bukan lagi ajudan ayah.

"Sama-sama sayang. Semoga ilmunya manfaat untuk sesama ya. Tante bangga ih." Aku tersenyum.

"Uti." Panggilku saat melihat utiku datang membawa bunga besar.

"Makasih." Aku langsung memeluknya.

"Selamat nduk, proud of you cucuku. Jangan patah belajar. Harus terus belajar."

"Makasih Uti sudah selalu ajarin Calla. Sama siapa kesini?" Tanyaku pada Uti.

"Kakung, naik grab. Nanti kan pulang e bareng aja." Aku mengangguk.

CINTA CALLA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang