49. Dipta's Wedding Dream Comes True

10.6K 1.3K 99
                                    

Setelah menangis haru memeluk ayah dan bunda tadi saat sungkeman. Kini aku harus tersenyum bahagia.

"Iringi langkahmu dengan cinta nduk. Belailah keluarga mu dengan cinta agar Allah memberikan kebahagiaan dan curahan cinta untukmu. Jadilah istri yang baik. Jagalah suami mu. Cintai dia, dan selalu berbahagialah bersamanya. Ayah akan selalu mendoakan kamu dan Dipta. Ayah akan tetap selalu di belakangmu. Saat kamu butuh pelukan. Ayah akan memelukmu paling erat."

"Surga Mbak Calla sekarang adalah suami. Ridho Dipta adalah kunci jalan yang akan di tempuh Mbak Calla. Jadilah istri yang baik. Bunda percaya, anak bunda akan jadi istri yang paling bahagia. Istri yang baik untuk Dipta. Dan bunda yakin, mbak Calla akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini. Tersenyumlah anakku. Cinta pasti akan datang. Bunda akan tetap ada untukmu. Mendorong kamu dari sini. Dengan penuh cinta dan kebahagiaan."

"Titip anak buk e ya mbak. Jadilah istri yang Sholehah. Menjadi tempat pulang dari segala lelah dan kebahagiaan Pradipta. Buk e titip adek ya. Cintai dia, kasihi dia. Dia akan tetap jadi penguasa udara dan penguasa hatimu."

Semua kalimat indah itu terus terpatri dalam kepalaku. In syaa Allah. Semua akan Calla usahakan.

Dan di sini aku. Berdiri mengapit lengan kokoh suamiku. Iya kini di sampingku bukan lagi teman masa kecil. Melainkan suamiku yang baru saja sah beberapa jam yang lalu.

Aku tidak percaya, di depanku hamparan bunga warna putih dipadu dengan warna lain yang terlihat begitu cantik.

Jajaran manusia tipis dengan pedang di tangan kanannya. Memakai baju yang sama dengan suamiku saat ini. Bang Dipta begitu gagah dengan PDU hijau miliknya. Ada ronce melati di lehernya. Aku akui, siang ini ia terlihat sangat tampan. Lebih dari biasanya.

"Jangan kaku ya dek, jangan takut jatuh. Ada aku yang bakalan pegang erat tanganmu dengan penuh cinta di sini." Gombalannya membuatku ingin muntah. Cengiran di wajahnya membuatku ingin sekali mencubit perut ratanya.

"Awas godain aku lagi tak pukul kamu." Jawabku. Kami sedang menunggu MC membuka acara resepsi pernikahan aku dan Mas Dipta.

Selamat malam hadirin yang terhormat. Kami ucapkan terima kasih dan selamat datang, dalam acara pernikahan Dokter Cinta Calla Senja dan Letnan Satu Infantri Pradipta Bayu Bimantara Wijaya sarjana terapan pertahanan. Mempelai wanita merupakan putri pertama dari Bapak Letnan Jendral TNI Angkasa Yudha SE MM M.T. Han dan Ibu Savanya Sabina SE. Dan mempelai pria adalah putra ke dua Bapak Mayor Jendral TNI Purnawirawan Dokter Galih Rakha Wijaya Sp. BS MARS dan ibu Galuh Purbo Laksmi SE.

MC kondang Yogyakarta ayah pilih untuk memandu acara siang ini. Selanjutnya acara pedang pora akan di pimpin oleh anggota kesatuan Bang Dipta.

"Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira Abituren Akademi Militer akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora." Suara tegas pembawa acara menambah degup jantungku.

"Acara ini merupakan perlambang kebanggan dan kebahagiaan corps perwira Abituren Akademi Militer dalam mengantarkan kakak kami untuk menempuh lembaran kehidupan yang baru."

"Maksud dan tujuan acara yang telah menjadi tradisi Dilingkungan Perwira Abituren Akademi Militer ini adalah agar tetap terjalin hubungan ikatan batin yang kuat dan rasa korsa yang mendalam antara kakak dan adiknya serta untuk mengantarkan kakak kami ke pintu gerbang kehidupan barunya sebagai suami istri yang berbahagia."

"Acara ini juga sebagai pernyataan, bahwa kami pernah sama-sama di gembleng dalam kawah chandradimuka lembah tidar."

"Acara tradisi corps pedang pora di mulai, hadirin di mohon berdiri. Tidak mengurangi rasa hormat, selama acara pedang pora mohon tidak menggunakan alat elektronik yang bisa menganggu jalannya acara."

CINTA CALLA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang