25. Pernikahan Fathur dan Bahu Untuk Calla

11.3K 1.3K 72
                                    

Kesibukan terlihat di gedung A.H. Nasution Akademi Militer Magelang. Semuanya tengah menata bunga meja dan segala keperluan pesta pernikahan Cantika dan Fathur.

Termasuk Cinta Calla Senja, yang mencoba biasa saja hari ini. "Dek Alun jangan lupa kamu cek lagi buat dekor meja VVIP ya. Terus pastiin semua udah siap. Soalnya acara kan langsung tuh." Yang namanya Alun langsung mengangguk dan menuju ke meja VVIP.

Calla menahan air mata dan melamun saat melihat pelaminan. Ada nama Fathur terukir indah di belakang kursi. Harusnya bukan Cantika, tapi Calla yang ada di sana. Tapi semua hanya angan. Hanya sebuah harapan yang tak jadi kenyataan.

Calla tersadar dengan panggilan dari HT. Calla harus kembali ke Panca Arga tempat dimana akad nikah di gelar. Sengaja memang dengan dekor sederhana tapi tetap mewah.

Calla mutuskan tetap menjadi PJ project wedding CantikaFathurJadiSatu. Meninggalkan hatinya dan pura-pura baik saja.

Hari ini di balut dengan seragam putih di balut blazer yang menambah keanggunan Calla.

Calla melakukan pengarahan ke semua tim. Ayahnya memandang Calla dari jauh. Aksa masih bisa melihat senyum Calla yang tulus. Dan Aksa berjanji ia akan membuat Calla bahagia.

Pukul delapan semua sudah siap, penghulu dan saksi sudah siap di tempat. Begitupun dengan keluarga dari mempelai pria yang sudah datang membawa seserahan.

Calla menarik nafas panjang. Ia harus bisa dan ia harus kuat mengikhlaskan mas Fathur bahagia dengan pilihan orang tuanya.

"Kami ucapkan selamat datang di acara akad nikah pernikahan Dokter Cantika Ayuanda dengan dokter Muhammad Fathurrahman." Sekali lagi Calla memejamkan mata. Dengan luwesnya, Calla mempersilahkan Fathur untuk duduk di kursi yang menghadap ke penghulu.

Inginnya Calla tenggelam di kali baben, agar tak melihat dan mendengar kata sah dari pada saksi dan tamu undangan.

"Bagaimana para saksi, sah?" Selanjutnya dunia Calla runtuh begitu saja. Cantika yang begitu anggun di balut kebaya khas Sunda terlihat begitu bahagia mencium tangan Fathur.

"Kuat, pasti aku kuat. Kan aku udah ikhlas.'" ucap Calla pada dirinya sendiri. Calla tidak tahu harus bagaimana hari ini. Yang jelas ia harus melakukan yang terbaik demi Calla Senja Wedding organizer.

Calla sesekali meringis dan mendongakkan kepala saat melihat dua sejoli yang baru saja mengucap janji itu berfoto mesra.

Dari mata Calla ia sesekali pun bisa melihat Fathur mencuri pandang. Acara di lanjut sungkeman, Calla mencoba mengalihkan fikiran dengan sibuk persiapan acara selanjutnya.

Pukul sepuluh pagi tamu undangan sudah berdatangan. Termasuk kakak tingkat Calla yang cukup banyak.

Calla tersenyum puas saat acara berjalan dengan lancar. Berbanding terbalik dengan keadaan hatinya yang hancur saat di tinggal menikah lelaki pujaannya.

Dan kali ini pada giliran Calla memberikan doa pada kedua mempelai. Saat sampai di depan Fathur, Calla langsung di peluk erat oleh Fathur.

"Makasih dek. Makasih banyak dan maaf." Calla mematung. Calla bisa merasakan usapan tangan Mbak Cantika pada punggungnya.

"Selamat ya Mas Fathur, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah. Bahagia selalu sampai maut yang memisahkan." Ucap Calla tulus. Hingga pelukan terurai. Mbak Cantika langsung memeluk Calla pula.

"Makasih banyak ya dek. Maaf mbak nggak tahu. Maaf bila menyakitimu. Maaf sekali ya sayang." Aku menggeleng.

"Mbak Cantika nggak salah. Ini yang terbaik, aku ikut berbahagia ya mbak. Semoga labuhan cinta ini selalu di berkahi Allah. Di limpahi nikmat kebahagiaan ya. Bahagia terus sampai nanti maut yang memisahkan ya."

"Makasih dek. Maaf sekali sudah menyakiti hatimu. Sungguh mbak nggak tahu." Aku menggeleng. Menangis semakin kencang di bahu Mbak Cantika.

"Aku iklhas mbak. Berbahagialah, Allah akan siapkan jodoh yang terbaik pula untuk aku." Calla masih terus memeluk Cantika erat. Beruntung antrian tidak lagi mengular seperti tadi.

Setelah foto bersama, Calla turun dari pelaminan. "Mbak Calla, saya di minta ibu untuk menggantikan Mbak Calla. Evaluasinya di ganti besok di Sagan." Calla mengangguk. Ia segera berlari ke parkiran.

Hatinya tidak baik saja kali ini. Sakit, rapuh. Semuanya runtuh di kepalanya. Yang ia mau saat ini, cepat sampai rumah dan memeluk ayahnya. Cinta pertama yang tak pernah sekalipun menyakiti hatinya.

Sampai di depan rumah terlihat pada tentara yang sedang mencuci mobil bingung. Ada apa gerangan dengan putri cantik komandannya.

Calla langsung masuk. Menghambur ke pelukan laki-laki jangkung yang memakai seragam warna coklat. Lelaki itu Daffa yang baru saja tiba di rumah lima belas menit yang lalu.

"Aku datang mbak. Untuk mengusap air mata Mbak Calla. Untuk memeluk mbak Calla. Jangan lagi menangis mbak. Daffa yakin, esok ada bahagia buat Mbak Calla. Ada cinta yang tulus untuk kamu mbak." Daffa mempererat pelukannya.

"Jangan takut tidak ada bahu untuk bersandar. Karena sampai kapanpun bahu Daffa akan ada untuk mbak dan bunda. Jangan nangis ya mbak. Aku tahu sakitnya, aku tahu pedihnya. Tapi coba lihat keluar sana. Ada banyak hal yang perlu mbak Calla bahagiakan. Dan ada banyak hal yang akan membuat Mbak Calla bahagia. Cuman waktu yang akan menjawab mbak. Ada aku ayah bunda bahkan bang Dipta yang akan memeluk mbak ketika rapuh." Calla semakin menangis. Bahkan untuk membalas pesannya saja Dipta enggan. Apalagi untuk memeluknya.

Aksa keluar dari halaman belakang ikut memeluk Calla. "Anak ayah sudah lakukan yang terhebat dan lakukan yang terbaik. Ayah bangga sama Mbak Calla. Teruslah belajar caranya ikhlas mbak. Ayah pastikan setelah ini kamu bahagia. Ayah dan bunda pasti ingin yang terbaik untukmu mbak." Ucap Aksa memeluk Calla dan Daffa.

"Daffa pun sama mbak. Daffa akan jadi bahu untuk Mbak Calla. Selamanya." Calla tersenyum di sela tangisnya.

Calla bersyukur, ia masih memiliki keluarga yang begitu mencintainya.

"Makan siang yuk." Teriak Bina dari dalam.

Semua menoleh. Daffa merangkul Calla ke meja makan. Melepas topi petnya. Lalu ikut bergabung di meja makan. Duduk di sebelah Calla yang masih terlihat sembab.

"Makasih ya bunda ayah dan Daffa selalu ada untuk mbak." Semua mengangguk.

"Bunda akan ada terus untuk kamu. Karena kamu terlalu berharga untuk kami. Karena kamu cinta kami nak." Calla tersenyum. Bersyukur dengan semua kebahagiaan dan curahan cinta dari keluarganya.

Bahagia itu bisa datang dari mana saja. Dan tanpa terduga. Bahagia tidak selalu dari orang lain.

Bahagia itu bisa kita ciptakan. Tidak melulu kita cari. Yang terpenting selalu mensyukuri apapun yang kita miliki. Karena setitik senyum pun merupakan kebahagiaan.

Tetaplah bahagia, hingga kalian lupa rasanya sedih seperti apa.
Jadi sudah bahagiakah kamu hari ini?

🌻🌻🌻

Pecah banget ya Allah Alhamdulillah

Jadi semangat untuk ngetik.

Hehe kalau ada typo salah sebut nama mohon di maafkan. Belum sempet baca ulang.

Hari ini kangen gitu aku sama mbak Gladi.
Ternyata sedang di uji. Beliau sakit dan harus opname.
Cepet sembuh ya mbak. Sehat selalu bumil sayangku...
Sampai bertemu di giat giat kita yang tertunda❤️❤️

Makasih untuk komentarnya, akunudah baca. Dan belum sempet bales. Maaf ya

Yogyakarta, 19 Juli 2020

CINTA CALLA SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang