Arion menggenggam dengan kedua tangannya pada penis yang telah tegang mengencang itu. Dia menggerakkan kedua tangannya bersamaan maju mundur. Perlahan lalu semakin cepat.
Gavin mati-matian mengatupkan kedua rahangnya. "...ssshhhhh...." Namun desahannya masih saja lolos.
Arion tak perduli suaminya entah mendesah atau mengerang. Dia fokus bermain benda luar biasa itu. Dia semakin erat menggenggam mainan itu dan menggerakkan genggamannya makin cepat. Lalu dia melepas satu tangannya dan menyentuh, memainkan sesuatu di kolong penis itu.
Baginya, serangkaian benda hebat itu adalah pemandangan baru. Dia memang mempelajarinya di sekolah dulu, tapi menatapnya langsung dan memegangnya serta mempraktekannya begini adalah yang pertama kali baginya.
Gavin hanya bisa mengatupkan rahangnya kuat-kuat melihat istrinya memainkan bagian sensitif tubuhnya itu. Entah dia ini memang polos atau profesional, dia tak tahu lagi. Permainannya sangat membuatnya gila.
Dan semakin gila saat Arion menungging, menempatkan wajahnya di selangkangan Gavin. Membuat pukulan hebat di jantung Gavin. Rasanya hampir seperti berhenti berdetak.
"..ugghhh sayang, apa yang akan kau lakukan?" Gavin setengah mati menahan nikmat yang menyerangnya.
Arion menengadah tepat saat penis itu masuk ke dalam mulutnya. "Awwwha?" Mungkin "apa" maksudnya.
Oh astaga!!! Pemandangan apa ini? Gadis itu dengan wajah polos dan mata sayunya menengadah padanya dengan tatapan polos, dan, dan mulut mungil itu sedang mengulum penisnya. Ya Tuhan, mungkin dia manusia yang merasakan kenikmatan paling hebat saat ini.
Penisnya mulai berdenyut merasakan kehangatan mulut kecil itu. Seolah belum puas, gadis itu berusaha mengulum seluruh batang penis itu yang tentu saja tak muat. Air liurnya sampai menetes dari sela bibirnya.
Penis Gavin semakin kencang berdenyut. "...oouuhhhh sayangggg.. nikmat sekalihhh.... didalam mulutmuhhhh...."
Entahlah apa yang merasuki jiwa gadis itu. Gadis itu malah memaju mundurkan mulutnya mengemut sambil menyedot batang itu.
Gavin mencengkram rambut gadis itu dan memajukan selangkangannya.
Arion berusaha menelan seluruh batang itu hingga menyentuh tenggorokannya. Yang punya hanya mampu mendesah hebat. "...ouuhhhhhh sayangkuhhhhh.... Hangattt....nikmattt sayangghhhhh..."
Arion mengeluarkan penis yang telah basah kuyup itu dan memandanginya lekat. Memeriksa setiap detilnya dengan seksama.
Gavin masih berdebar-debar menunggu aksi istri yang katanya masih perawan itu.
Arion menjilati senjata tempur yang telah kuyup oleh air liurnya itu. Menjilatinya hingga tiap lekuknya. Dia menghisapnya seperti permen, dia bahkan menghirup kuat-kuat aromanya.
Gavin hanya mampu menggigit bibir bawahnya menahan kenikmatan dari ujung lidah panas itu. Gavin segera meraih dagu itu dan menuntun untuk di ciumnya.
Menabrakkan bibirnya dengan kasar pada bibir lembut itu, membelah celah diantaranya kemudian menarik lidah di dalamnya dan memilinnya dengan lidahnya.
Gadis itu mendesah di sela tabrakan mulut pria itu yang menggebu.
Gavin mendorong tubuh itu agar terlentang di bawahnya dengan masih menciumnya dengan panas. Lalu di jelajahinya leher yang berdenyut keras itu dan meninggalkan bekas ciumannya di sana. Ujung lidahnya terjulur dan menelusuri pangkal lehernya sampai pada dada yang naik turun karena mulai susah bernafas. Meremas dada satunya dan mengulum puncak yang lain.
Arion menggeliat sensual di bawah tubuhnya. Tubuh mereka bersentuhan secara samar membuat birahi keduanya memercik memanas. "Ooouuuhhhhh Gavin... Gigit yang satunya jugahhhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Wife (END)
RomanceDia masih sangat muda dan menerima perjodohan konyol ini dengan senyuman. Gavin dalam kondisi finansial yang baik, dia juga sehat secara jasmani dan rohani. Tapi kenapa dia masih betah melajang? Berbagai kalangan wanita banyak yang menginginkannya...