hot 34

23.7K 1K 96
                                    

Telah satu minggu berlalu.

"Arion, tidak perlu masak makan malam. Aku akan pulang lebih awal, ayo makan malam di luar. Oke?"

Arion hanya mengguk sekali.

Sejak itu Arion sama sekali tak bersuara. Dia tetap melakukan semua kegiatannya tanpa cela kecuali kegiatan ranjang mereka. Dia memilih mengusung bantal dan selimut untuk tidur di kamar tamu setelah Gavin bersiap tidur ketika memasuki kamar mereka. Dia juga menghindari tatapan dan ajakan mengobrol suaminya.

Gavin hanya pasrah mendapatkan perlakuan tersebut dari istrinya. Malam itu dia memang salah. Dia tidak ada saat Arion sangat membutuhkannya.

"Jadi, maksudmu Oliver dan Michelle saling mengenal? Kau ingin bilang jika Michelle mengelabuhiku selama ini?!!" Ucap Gavin meninggi.

"Kita asumsikan saja begitu tuan.." jawab Lezi lirih.

Gavin menggebrak meja kerjanya. "Jangan berasumsi Lez!! Aku ingin kepastian!! 1+ 1=2 bukan 1+1 = tak terhingga!!" Bentak Gavin keras. "Aku sudah lelah berasumsi ketidakpastian" desis Gavin.

"Saya tidak tahu tuan"

"Lalu bagaimana bisa kau mengambil kesimpulan asumsi itu?!!" Ucapnya tak sabar.

"Oliver mempunyai seorang kakak perempuan berbeda ibu. Dan dia telah lama hidup mandiri. Saya mengetahui tentang kematian kedua orang tua Oliver darinya"

Gavin begitu terkejut. "Jadi, kau bertemu dengannya?!!"

"Ya tuan. Saya bisa mengatur pertemuan Anda dengan nyonya Vierra. Sudah lama dia ingin bertemu dengan Anda, sejak mendengar pernikahan Anda dengan nyonya" terang Lezi.

"Oke!! Atur pertemuanku dengannya!!" Ucap Gavin berbinar.

"Baik tuan" Lezi pun undur diri.

Fay memasuki ruangan bosnya setelah sang bos memanggilnya melalui telpon kabel.

"Sejauh mana kau mengenal Fergussa?"

Fay masih berdiri dan bergeming. Dia mulai berpikir. "Apa Anda ingin bertemu dengannya mister?"

"Apa bisa?"

"Beberapa hari yang lalu gadis itu menghubungi saya dan ingin menemui Anda" jawab Fay.

"Oke! Atur supaya aku bisa menemuinya, secara pribadi" kata Gavin.

"Baiklah. Apakah hotel XXY nyaman dengan kondisi Anda?"

"Terserah kau saja Fay" pasrah Gavin. Akhirnya dia akan bertemu dengan mantan karyawan yang membuat geger itu. "Apa dia masih berhubungan dengan keponakan mantan manajer keuangan itu?"

"Saya rasa masih. Saya rasa dia hamil dengan lelaki itu. Tapi naas, saya pikir dia hanya dipermainkan" jawab Fay.

"Bagaimana kau berpikir begitu?" Tanya Gavin penasaran. Mengapa mendadak semua anak buahnya pandai berasumsi?

"Saya mempunyai adik perempuan yang dulu di kelas yang sama saat kuliah. Mereka mempunyai hubungan sejak dulu. Gadis itu sangat cantik" jawab Fay. "Tapi dia bukan dari keluarga yang berada" tambahnya.

"Bukankah dia keponakan mantan manajer personalia?" Tebak Gavin.

"Keponakan sir, bukan anak"

Gavin memegang dagunya dan mengangguk-angguk. "Baiklah. Cukup masuk akal. Apa menurutmu kami akan bicara baik-baik?"

Fay mengedikkan kedua bahunya. "Tergantung Anda sir"

Gavin mendengus pelan. "Baiklah"

"Pagi ini mister James mengirim proposal keja samanya" kata Fay.

Hot Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang