hot 9

76.1K 2K 29
                                    

Gavin memasuki rumahnya. Lampu sudah menyala dan aroma makan malam sudah semerbak tercium dari pintu masuk. Ah..bikin perut makin melilit aja.

"Sayang..im home!!" Teriak Gavin sambil melepas sepatunya dan meletakkannya di rak sepatu samping pintu masuk.

"Sayang...?" Biasanya mendengar pintu terbuka saja istrinya akan segera menghampirinya lalu menciumnya kemudian akan membawa tas kejanya. Kemudian, "mau mandi dulu? Atau makan dulu?" Itu yang selalu dilontarkannya.

Jika dia memilih mandi, Arion akan membantunya melepas semua bajunya lalu dia mandi dan istrinya akan menyiapkan baju di atas ranjangnya lalu menunggunya di meja makan.

Jika dia memilih makan dulu, dia akan mengambil tas kerjanya dan jasnya kemudian mengambilkan makanan di atas piring dan mereka makan bersama.

Tapi sekarang? Ke mana istrinya? Dia memang mengirim pesan akan telat sebentar dari jam biasanya. Tidak biasanya pula istrinya ngambek. Hmm mungkin ini permainan baru. Okay, come play baby.

Gavin memasuki kamarnya dan istrinya tak ada. Well? Mungkin kamar satunya. Dan...taraa... Juga tak ada. So, di mana istri cantiknya itu bersembunyi. Apa dia keluar? Ponselnya ada di meja kamar.

Gavin memeriksa kamar mandi. Gavin segera masuk dengan agak cemas. "Honey?!!"

Arion tetap memejamkan matanya meringkuk dalam bath-up. Diam tak bergerak.

"Arion?!!" Masih diam saja. Airnya masih agak hangat. Dia baru saja mandi. "Hey!" Gavin akhirnya menyentuh puncak kepalanya. Kepala Arion yang bersandar ditepian bath-up bergeser dan tenggelam. "He.. hey!!" Gavin segera menarik kedua lengan Arion, mengangkat tubuhnya dari bak mandi.

"Arion sayang.." Gavin membungkus tubuh polos istrinya dengan selimut tidur. "Sayang.."

Nghhhh.. Arion menggeliat. Perlahan membuka matanya. "Mmhhh.. Gavinnnhh sudah pulang.." dia tersenyum ke arah suaminya.

"Baik-baik saja?" Gavin menatap istrinya khawatir.

"He-enghh.." Arion mengangguk pelan sekali.

Gavin menghela nafas tertahan. Istrinya makin pendiam sejak pulang dari rumah keluarga Gavin. Sudah seminggu sejak itu. Istrinya pun tidak pernah meminta pelukannya. Apa sebenarnya dia marah? Atau dia sedang dapet? Nanti akan dia tanyakan.

Gavin membuka almari dan memberikan sepotong dress pendek pada istrinya.

Arion sudah duduk rapi bergelung selimut menerima uluran dress itu. Dia tersenyum gemas pada suaminya. "Mana pakaian dalamku..?"

"Hihiiii..tidak usah. Pakai itu saja.." jawab Gavin jahil.

"Malu tahu.."

"Gak ada siapa-siapa. Hanya ada kamu dan aku"

"Ikh..Gavinn mesum"

"Lho kamu baru tahu? Selama ini kemana saja?"

"Cepet Gavinn..!!"

"No!"

"Kalau begitu pergilah,"

"Untuk apa?"

"Aku akan pakai bajunya. Gavinn..ayolah..jangan jahil. Aku lapar.."

"Aku suamimu untuk apa aku pergi. Pakai saja biar aku melihat kau pakai baju" Gavin bersandar almari dan melipat kedua tangannya. Melihat istrinya dengan gemas.

"Gavinnn!!"

"Kau tidak berani?"

"Kenapa aku tidak berani?"

"Kalau begitu pakailah"

Arion mendengus. Turun dari ranjang lalu berbalik dan memunggungi suaminya kemudian melepaskan selimutnya dan mengenakan dress itu dari arah kakinya dan sedikit membungkuk.

Hot Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang