"Happy birthday my great husband.." lirih Arion ketika suaminya menjulang di atasnya telah separuh telanjang seperti dirinya.
"What is its?" Gavin mengerutkan keningnya.
"Ya.. banyak.. masalah memang... Tapi.. today is your day.." Arion membelai sisi wajah suaminya dengan lembut.
Gavin menggeser tubuhnya saat Arion memberikan isyarat itu. Kemudian Arion membuka laci nakas dan menyerahkan kotak hitam pada Gavin.
"Apa ini?"
"Just open it.." Arion tersenyum lembut.
Mereka duduk berhadapan. Gavin membuka kotak itu tanpa basa-basi, tak ada kesan romantis sama sekali. Ya itulah Gavin, tegas dan lugas, tanpa perasaan dramatis.
"Tie clip?"
"Yes.."
"What for?"
Arion tersenyum geli dan memutar bola matanya. Oh my, "tentu saja.. untuk dasi Gavinn.. untuk apalagi?" Gemasnya.
"Aku sudah punya milikku sendiri" jawab Gavin datar.
Ya ampun!! "Then, give it back!!" Kata Arion mengambil kotak itu kembali dengan membelalakkan matanya galak.
"Eitss!! Sudah kau berikan mana bisa kau minta lagi" Gavin lebih cepat menjauhkan kotak itu dari jangkauan istrinya.
"Then, whether you accept it or not?" Gemas Arion.
"Apa?"
"Gavinn..!! Terima atau tidak?!!"
"Sudah kau berikan tapi mau kau minta kembali" ejeknya.
"Aku tidak memintanya... Gavinn!"
"Lalu apa namanya?"
"Kalau Gavinn.. tidak butuh.. aku akan membuan"
Chupphh!! "Thanks Honey.. its beautyfull.. like you.."
Arion mengejang di tempat. Tubuhnya kaku dan dia tak bisa berpikir apapun.
"Hanya kecupan sekilas kau sudah sehorni ini hmm?" Goda Gavin.
Wajahnya masih terasa panas dan dia rasa pipinya pasti merona hebat. "Ikhhhh!!! Gavinnnn....!!"
"Tidak perlu nnnnhhhhh terlalu panjang. Its yours.." bisik Gavin di telinga Arion. Gavin menerjangnya perlahan hingga Arion terbaring di bawah tubuhnya. Dia menggesekkan kejantanannya di antara kedua paha istrinya. Gavin meletakkan kotak hadiahnya di atas nakas sekilas.
"Aku selalu.. mendoakan.. kesuksesan Gavinn.." Arion membelai dada bidang di atas wajahnya. Mengecupnya ringan.
"Ohh.. tentu, itu tugasmu!"
"Dan pernikahan kita.." tambah Arion sambil melirik ekspresi suaminya.
"Oh ayolah.. lebih baik aku menghilang daripada kehilanganmu!!"
Arion mencium dada kiri suaminya dan meninggalkan bekas di sana. "Sudah mengunci.. pintunya?"
"Why?"
"Ada orang lain.. bagaimana kalau.. dia mendengar saat aku.. menjeritkan.. namamu.. Gavinn.." kini suaranya mulai berat.
"Biarkan dia mendengarnya!"
"Bagaimana jika.. ahh.. aku tak dapat.. menahan ahh.. desahanku.. Gavinn.." dan mulai terselip desahan kecil.
"Mendesahlah oleh kenikmatan sayang.."
"Ahhh... Gavinnnhhhh..." Arion sudah tak mampu menahan lagi saat kejantanan itu mengetuk kain tipis penutup kewanitaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Wife (END)
RomansaDia masih sangat muda dan menerima perjodohan konyol ini dengan senyuman. Gavin dalam kondisi finansial yang baik, dia juga sehat secara jasmani dan rohani. Tapi kenapa dia masih betah melajang? Berbagai kalangan wanita banyak yang menginginkannya...