Hari ini sampai 2 minggu ke depan Gavin pergi ke negeri Palm untuk mengurus pekerjaannya. Arion tidak ikut karena terlalu jauh. Dia tak mau lelah. Lagipula, mungkin di sana dia hanya akan merepotkan suaminya dengan merengek kesana kemari.
Sebenarnya dirinya sadar jika dirinya bukan dia yang biasanya. Entahlah. Dia terlalu cepat marah. Apalagi jika Gavin menjahilinya, dia bisa ngambek seharian. Dia juga tak pernah mau disentuh saat di atas ranjang apalagi kegiatan malam mereka. Sukses Gavin hanya gigit jari. Bahkan subuh ini ketika suaminya pamitpun dia menangisinya seperti anak kecil yang ditinggal ayahnya pergi.Maka untuk menghibur diri, dia pergi ke rumah temannya.
"Say hello to aunty Arion..."
"Hellyow aunty Aryonn..."
"Uuhhhhh... Lucunya..." Gemas Arion sambil mengelus pipi anak kecil itu. "Berapa usianya Clair?"
"Sudah dua tahun lebih sedikit" jawab Clair.
"Ouhhh!! Manisnya.." puji Arion lagi. "Mana kak Fed?"
"Mengunjungi rumah bordirnya!!" Sungut Clair.
"Siapa yang bilang rumah bordir!! Itu kantor Clair!!" Kak Fed muncul di ambang pintu ruang bermain.
Arion mengunjungi Clair untuk melepas kangen pada temannya itu. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu ataupun berkomunikasi.
Kak Fed mendekati putranya, menggendongnya, mengayunkan ke udara lalu memeluknya. Bayi itu sangat menyukai ayahnya.
"Daddy..." Ucapnya.
"Kenapa pulang?!!" Sungut Clair.
"Apa maksudmu? Hari ini kau benar-benar galak"
"Huh, pertanyaannya apa jawabannya apa. Nggak nyambung!" Timpal Clair lagi.
"Yakin, kau pasti hamil. Galaknya seperti singa"
"Apa?!! Salah siapa?!!"
Arion hanya menghela nafas melihat mereka berdebat yang Arion pikir sangat tak perlu.
"Arion, tambah cantik saja" kata kak Fed.
"Terima kasih.."
"Itu wanita hamil istri orang ya!!! Jaga kelakuanmu!! Sudah punya anak juga masih aja kelakuan seperti lajang! Ingat umur!!!"
Kak Fed mendesah. "Salah terus..." Keluhnya lirih.
"Ya emang salah!!"
"Iya iya.." kak Fed lalu membawa putranya bersamanya.
Arion dan Clair pindah ruangan ke ruang santai.
"Jadi, kau hamil lagi?"
"Tidak sengaja,"
"Hebat!! Aku juga ingin cepat hamil"
"Lho bukannya sedang hamil ya?" Clair agak terbelalak.
Arion tersenyum menunduk, menggeleng pelan.
"Kelihatan hamil lho!!" Kekeh Clair. Dia memandangi Arion dengan seksama. "Tak pernah aku melihatmu se-tembam ini wajahmu. Kelihatan lebih berisi lagi. Yakin? Atau belum tahu?"
"Entahlah,"
"Periksa dokter deh, sudat tes?"
Arion menggeleng. "Pernah, tapi kecewa" senyumnya getir.
Clair memegang pundak Arion. Menatapnya serius. "Ada yang berubah nggak? Secara emosional?"
Arion terkikik kecil. "Kau seperti dokter saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Wife (END)
RomanceDia masih sangat muda dan menerima perjodohan konyol ini dengan senyuman. Gavin dalam kondisi finansial yang baik, dia juga sehat secara jasmani dan rohani. Tapi kenapa dia masih betah melajang? Berbagai kalangan wanita banyak yang menginginkannya...