hot 38

28.8K 1.1K 43
                                    


~on the past

Gavin muda duduk di sebuah kafe. Dia masih baru lulus kuliah beberapa waktu lalu. Dia tersenyum sumringah. Hatinya berbunga-bunga. Berbekal ijasahnya, sore yang indah ini dia akan melamar sang kekasih. Dan mereka akan segera menikah. Seluruh kafe sudah dia sewa untuk momen ini.

Ponselnya berdering, oh mungkin ini dari kekasihnya. Gadis itu akan segera datang.

Dadanya berdebar nyeri saking bahagia dan gugupnya. Dan benar, ini pesan dari kekasih hatinya.

Gadis itu sangat cantik. Gadis yang ceria dan mudah diajak bicara, humornya sangat tinggi. Selalu saja ada pembicaraan yang mereka bahas. Dan oh, dia memiliki cita-cita yang membuat Gavin kagum padanya.

Dia berasal dari keluarga yang biasa saja tapi dia ingin menjadi seorang aktris besar. Kini dia seorang pemeran figuran yang paling dibicarakan diseantero negeri. Dia juga seorang model catwalk dan iklan. Dia tak mau berhenti di situ begitu saja. Dia ingin menjadi pemain utama. Dia ingin seluruh negeri membicarakannya, melihatnya, mendengarnya. Dan dia berjuang sangat gigih untuk itu.

On the phone;
Sorry Gavin, aku ada casting hari ini dan lupa bilang. Ini sangat penting. Doakan aku ya.
I love you.

Gavin meletakkan ponselnya di meja kafe. Dia mendesah pasrah. Apa boleh buat, kekasihnya memang gadis yang sangat sibuk. Its oke.

Gavin berjalan gontai keluar kafe. Dia pulang dan meletakkan urusan dunianya dan istirahat terlelap. Terlalu melelahkan jika meratapi hal seperti ini yang teramat sering terjadi.

***

"Gavin, aku mendapatkan peran itu! Yah..memang bukan peran utama! Tapi ini langkah besar untuk itu!!!" Ucap gadis itu sangat antusias.

Gavin membelai sisi wajahnya, tersenyum.

"Kau tak suka?" Tatap gadis itu pada Gavin.

"Kenapa aku tak suka? Aku ikut bahagia denganmu. Aku hanya heran, mengapa kau tak mau aku membantumu sayang?"

"Aku ingin berusaha dengan tanganku sendiri" jawab gadis itu mantap.

Gavin tersenyum dan menyurukkan wajahnya di lekukan leher gadis itu.

Gadis itu memeluknya mesra.

Mereka memang sering bercinta di apartemen tempat gadis itu tinggal.

***

Kekasih Gavin berhasil mendapatkan pemeran utama dalam sebuah film layar lebar. Proyek film itu sedang sangat panas dibicarakan oleh para pengamat film. Gadis itu bahagia tak terkira. Kerja kerasnya kini mulai membuahkan hasil.

"Oh..aku sangat bahagia Gavin!!" Serunya.

Gavin tersenyum senang dengan itu.

"Mm, aku tak perlu memberitahumu kau sudah tahu. Lalu, apa berita baik darimu?" Gadis itu memakan hidangannya.

"Opa mundur dari kantor secara resmi,"

"Oh!! Dan akhirnya kau menjadi komisaris direktur?!! Wowwww!!! Ini hebat!! Tunggu, lalu apakah saham...?"

"Iya, sahamnya seluruhnya aku yang memegang, Laurin tak menginginkannya" jelas Gavin agak canggung.

Gadis itu menggenggam tangan Gavin di atas meja. "Ini luar biasa Gavin. Akhirnya kau mendapatkan perusahaan itu secara utuh!! Hebat! Ini benar-benar hebat! Malam ini adalah pencapaian besar kita!!" Sorak gadis itu.

"Menurutmu begitu?" Dia agak heran dengan kekasihnya. Memangnya mau bagaimana lagi? Dia satu-satunya keturunan perusahaan yang bergerak di bidang property itu. Ya mau lari kemana lagi? Memang seharusnya kan?

Hot Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang