hot 6

127K 2.8K 37
                                    

"ahhhh...Gavinn... Jangannnhhhhh nggghhhh..."

Pria itu terus saja menggenjot tubuh istrinya dengan keras. Malam telah larut namun pasangan yang baru menikah itu justru semakin larut dalam gairah yang kian menggelora.

Wanita itu telah mencapai orgasme yang kesekian kalinya begitu pula prianya.

"Oouhhhh.. nikmat sekali sayang..."

"Tidak! Oh....! Gavinn, Gavinn...!! Ooouggghhh!!"

"Mmhh.., sayangku tidak sabaran.." pria itu berhenti sejenak.

"Aku tidak kuat lagi Gavinn, ampun...!" Rintih wanita cantik itu.

Gavin menyeringai. Wanita ini selalu membuatnya panas, hanya melihat bokongnya bergerak-gerak di belakang kompor saja sudah bisa memancing gairahnya. Apalagi senyum sapanya yang mendesah itu, bikin tak tahan!!

"Tidak sayang, kau yang memulai.." goda pria itu lalu kembali memompa tubuh molek kecil itu.

"Aku hanya mencuci piring Gavinn... Oohhhhh...."

"Kau melakukannya dengan sensual babe. Kau menggodaku.."

"Gavinn..."

"Kau bahkan mengundangku dengan desahan panasmu itu"

"Akuhhh.. hanya memanggilmu... Ahhhh!! Untuk membantu... Ohhhh...!!"

"Mm, tidak. Kau memanggilku untuk memuaskanmu" bantah pria itu. Kian cepat dan keras dia memacu tubuhnya. "Mmhhhhh.. sempit sekali sayangggg... Aku tak tahannn..."

Akhirnya pria itu mendapatkan kenikmatannya, dan jatuh limbung di atas tubuh mini itu. Mereka terlelap bersama.

__***

Suasana mereka masih terus mesra hingga dua bulan mereka menikah. Sang suami terus tergesa untuk pulang tak betah di kantor. Sedangkan sang istri selalu merona memikirkan masakan apa yang akan dia hidangkan. Dengan mencuci baju suaminya dia terus teringat oleh belaian liar ketika malam tiba. Dengan menyapu lantai dia mengingat bagaimana suaminya menubruknya menghimpit dinding. Oh.. setiap hari rasanya berada dalam surga kenikmatan. Diam-diam dia memikirkan sebuah kehamilan, makin merona pipinya.

"Akhh!!" Arion melepaskan piring dalam genggamannya. Jatuh berhambur ke lantai. "Kenapa sakit ini semakin sering datang?" Dia memijat sudut kepalanya. Nyeri luar biasa. Dia akan membereskan piring itu setelah dia selesai memijatnya.

"Astaga!! Sayangku, kau baik-baik saja?!!" Gavin tergesa menghampiri istrinya yang berdiri bersandar meja makan.

Arion terkejut. Jam berapa suaminya sudah pulang? Lagi pula dia tak mendengar pintu terbuka atau sapaan pria itu. Arion tersenyum menatap kedua mata suaminya. "Gavinn.. selamat datang.." Dia bergelayut mesra di bahu suaminya berjinjit hingga batas meski akhirnya tetap kesulitan dan mengecup singkat bibir suaminya.

"Kau tidak apa-apa? Aku mendengar kau melempar-lempar piring honey.." Gavin menurunkan kedua tangan istrinya dari bahunya. Bukan capek digelayuti, takut tak tahan dan nanti malah berujung menindihnya di meja makan. Gawat kan? Nanti makan malam molor dan dia sudah lapar. Gavin mengecup punggung kedua tangan mulus itu.

"Jangan konyol! Aku terkejut.. karena Gavinn pulang secepat ini.." jam dinding menunjuk angka 4. Untung saja dia sudah selesai menyetrika baju dan sudah memulai dapur.

"Aku tidak sempat makan siang. Aku sangat lapar makannya cepat pulang" jawab Gavin jujur.

"Baiklah, cepat mandi.. lalu makan malam akan siap Gavinn.." Arion melepas jas kemudian vest, lalu menarik simpul dasi. Membuka seluruh kancing kemeja kerja itu dengan gerakan pelan namun akurat.

Hot Wife (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang