"Gavinn.."
"Hmm?"
"Tidak ingin.. mengunjungi makam.. ayahmu?"
"Tidak,"
Arion membelalakkan kedua matanya. "Kenapa?"
Gavin mendengus. "Dia hanya pria lemah yang selalu mengikuti keinginan istrinya"
Arion tersenyum. "Berarti Gavinn.. mirip dengannya"
Gavin akhirnya menoleh pada istrinya. Menatapnya sengit. "Apa maksudmu?" Ucapnya tak terima.
"Kalau tidak.. mana mungkin.. kita di sini.. sekarang" kata Arion lirih dengan senyum polosnya.
Gavin hanya menoleh ke arah lain dan mendengus. "Miris sekali.." keluhnya lirih.
Mereka berdua sedang mengunjungi sebuah toko keramik. Arion ingin membeli sebuah cangkir set. Entah mengapa dia sangat ingin memilikinya. Dia telah memutari etalase-etalase toko itu entah berapa kali dan Gavin mengekorinya di belakang.
Sebenarnya hal seperti ini sangat melelahkan bagi Gavin. Apalagi dia baru saja pulang dari kerjanya yang menguras jiwa raga itu. Kantornya mulai sibuk dengan beberapa proyek. Gavin menerima beberapa resort untuk di garap. Dan lokasinya benar-benar fantastis. Fantastis jauhnya. Dan hari ini pula dia telah melalui beberapa pertemuan berat.
"Ayolah Gavinn.."
"Iya iya..."
"Iya-nya satu kali aja.."
"Iyaaaa..."
"Jangan gitu dong Gavinn.."
"Iya..princess.." Gavin mencubit pipi istrinya. Dia makin gemas saat gadis itu mengerucutkan bibirnya. Dia tak bisa menolak ajakan istrinya saat telah menunggunya di lobby kantor tanpa memberitahunya.
"Bukannya.. bulan lalu.. aku sudah mengantar.. Gavinn mengambil.. mobil baru..?" Ungkitnya saat Gavinn mengerutkan dahinya begitu mendengar ajakan istrinya yang kurang masuk akal itu.
"Cepatlah Arion. Kau suka yang mana dan cepat beli. Ini sudah satu jam dan kau belum memutuskan yang mana. Aku lelah dan lapar" keluh Gavin.
Arion masih bersinar-sinar memandangi beberapa set dan masih berpikir.
Gavin hanya mendengus.
"Bukankah ini bagus?... Aku ingin membawanya.. untuk temanku. Bagaimana menurut Gavinn?"
"Iya bagus. Cepat putuskan dan beli. Lalu ayo makan" kata Gavin datar.
Arion menatap suaminya dengan jengkel.
"Cepat!" Desis Gavin dingin dan lirih.
Akhirnya Arion memutuskan membeli beberapa set dengan gusar. Baginya, pria itu curang. Arion mengikutinya ke sana kemari tanpa protes dan tanya saat dia membeli mobil. Tapi sekarang, hanya membeli benda kecil saja suaminya terus saja tergesa dan tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Wife (END)
RomanceDia masih sangat muda dan menerima perjodohan konyol ini dengan senyuman. Gavin dalam kondisi finansial yang baik, dia juga sehat secara jasmani dan rohani. Tapi kenapa dia masih betah melajang? Berbagai kalangan wanita banyak yang menginginkannya...