Bab 4

141 11 0
                                    

Author POV 

jam meunjukkan pukul 4 sore dan Viona masih saja terlelap di kasur empuk miliknya. Namun, berselang beberapa waktu kemudiania terbangun dan mengecek HP miliknya. Tertera 5 kali panggilan tak terjawab dari Dav. Vio lupa kalau tadi ia sudah berjanji akan kerumah Dav. Vio segera mandi dan bersiap-siap. Diambillnnya kaos putih berlengan pendek dn dipadukan dengan celana pendek levis. Tak lupa ia mengoleskan make up tipis.

 Tak lupa ia mengoleskan make up tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vio segera turun ke lantai bawah. Terlihat kedua orang tuanya yang sedang menikmati beberapa camilan sambil menonton TV.

''mau kemana kamu VI? " tanya Rendy-papih Vio-, 

''Vi mau ke tetangga sebelah pah," jawabnya.

''yaudah Vio jalan dulu ya,'' 

Tak butuh waktu lama memang untuk ke rumah Dav mungkin sekitar 1 menitan. Begitu sampai, Vio menjinjitkan kakinya agar meraih bel yang dipasang di sampai rumah. Maklum Vio memang pendek. 

cklik... 

 suara pintu rumah yang sedang dibuka, diiringi dengan sosok wanita yang merupakan pembantu di rumah keluarga Dav.

''eh non Vio, mari masuk non,'' pembantu rumah tangga itu mempersilahkan Vio untuk masuk. DI ruang keluarga, ada kedua orang tua Dav juga sedang menikmati secangkir teh dan beberapa kudapan. 

''hai om , bunda,'' sapa Vio sambil menyalami kedua orang tua Dav yang memang sudah ia anggap orang tua juga. Tak heran jika Vio memanggil mamanya Dav dengan sebutan 'Bunda' Rena-mama Dav- langsung memeluk Vio, ''duh, anak bunfa makin cantik aja. Kenapa kemaren-kemaren nggak kesini hum?'' Vio membalas pelukan Rena. 

''maaf bun, beberapa hari ini Vio sibuk ekskul, makanya jarang kesini,'' ujarnya.

''gimana keadaan mama sama papa kamu Vi?''giliran Nathan yang bertanya.

''baik kok om.  Cuma beberapa hari ini papih emang lagi sibuk-sibuknya,'' 

Nathan tertawa,''Papih mu itu dari dulu memang tidak pernah berubah. selalu ekerja keras,'' 

Di ujung tangga, Dav terlihat turun bersama dengan Kevin yang menenteng sebuah kotak. 

''Bang kevin!!'' Vio berlari memeluk kevin. Begitu pula Kevin yang membalas pelukan Vio sambil mengusap pucuk kepala Vio. 

''Princess abang makin cantik ya,'' 

''Yaiya dong, Vio kan selalu cantik,''ujar Vio sambil menyibakkan rambutnyake belakang dan membuat Kevin semakin gemas dibuatnya. 

''Nih buat kamu,'' Kevin menyerahkan kotak yang ia pegang tadi ke Vio. Vio yang sangat antusias lantas segera membuka kotak tersebut. Jam berwarna putih Gading dengan beberapa hiasan di pinggirnya yang membuat Jam tersebut terlihat elegan.

''iih cantik banget, makasih bang,''Vio tersenyum senang melihat oleh oleh yang baru saja diberikan oleh Kevin. 

''btw, nitip ini juga ya buat Rion,'' Kevin menyerahkan kotak lain kepada Vio. Vio mengangguk. Disisi lain ada Dav yang masih terlihat kesal dengan abangnya itu. Melihat ekspresi Dav itu, Vio langsung menyenggol lengan Dav, '' kenapa lo?" 

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang