sebelum baca Votenya dulu dong😙
Sudah saatnya jam istirahat. Kini para siswa dan siswi SIHS mulai berhamburan dari dalam kelas mereka dan menuju ke kantin sekolah untuk mengisi tenaga mereka kembali. Begitupun dengan Viona dan sahabat-sahabatnya.
"Yuk ke kantin," ajak Aldo dengan tangannya yang menggandeng Dian. Mereka semua tak menolak tawaran Aldo karena memang perut mereka butuh diisi.
Saat keluar dari Kelas, bersamaan pula dengan Dhito, Bima dan Aluna yang juga ingin ke kelas pasangan mereka masing-masing.
"Nah matap nih, lo semua ditemenin sama pawangnya masing-masing," ujar Aldo semangat. Namun saat itu juga Dav meninju perut Aldo pelan.
"Lo kira gue ular pake pawang segala,"
"Ah lama lo berdua. Gue udah laper nih. Buruan kuy," ujar Bima lalu menghampiri Bella dan menggandeng Bella untuk pergi ke kantin.
"Weys main gandeng aja nih si bos. Santai dong brou," Aldo menyusul Bima dengan cepat. Tak lupa ia juga menggandeng tangan Dian agar tak mau kalah dengan Bima dan Bella.
Dan tinggallah Dav, Aluna, Dhito dan Viona yang melihat tingkah kedua pasangan itu.
"Ngapain kita diem aja? Yuk ke kantin," Dhito merangkul pundak Viona dan membawanya ke kantin. Viona jelas tersentak kaget begitu Dhito merangkul pundaknya. Ia hanya melihat Dhito sekilas dan menutupi wajahnya sedikit karena saat ini mereka sedang dilihat oleh siswa dan siswi SIHS yang lewat di dekat mereka.
Di sisi lain, ada Dav yang melihat perlakuan Dhito merasa sedikit kesal dan cemburu. Aluna menyadari perubahan wajah Dav saat melihat sepupunya itu merangkul Viona.
"Gue diluan," ujar Aluna dingin dan berlalu meninggalkan Dav. Dav menghembuskan nafasnya kasar dan segera menyusul Aluna. Ia harus ingat kalau Aluna adalah calon tunagannya, bukan Viona. Ia juga di perintahkan untuk lebih perhatian kepada Aluna. Karena bagaimana pun Aluna akan menjadi istrinya kelak.
Ia akan berusaha membuka hatinya untuk Aluna dan melupakan perasaannya pada Viona. Walaupun ia tau kalau itu mungkin susah untuk dilakukan.
***
Seisi kantin mendadak heboh begitu melihat keempat pasangan SIHS yang memasuki kantin. Dari awalnya hanya Viona dan ketiga sahabatnya yang sering menjadi pusat perhatian, kini bertambah 4 orang lagi. Yang tidak lain dan tidak bukan adalah pasangan mereka masing masing. Apalagi saat mengetahui Aluna dan Dhito yang mengejutkan satu sekolah karena kepindahan sang tunangan dari Golden Company dan Belvits Group.
"Wah apakah Queen and king SIHS kini menjadi 4 pasangan,"
"Ah gue iri sama si anak beasiswa . Bisa-bisanya dia pacaran sama Aldo yang jelas beda kasta sama dia,"
"Lo tau, karena berita pertunangan para pewaris itu, saham mereka meningkat pesat,"
"Beneran?! Gila banget sih emang tiga perusahaan itu,"
Mereka ber-8 tak memperdulikan ucapan-ucapan yang terlontarkan dari seisi kantin. Mereka terlebih dahulu mengambil makanan yang sudah disiapkan. Viona dan yang lainnya lalu segera ke arah meja yang terletak di sudut ruangan kantin. Tempat itu memang tempat andalan viona dan ketiga sahabatnya jika ke kantin.
"Pertunangan kalian kapan?" Tanya Bima seraya memasukkan potongan steak ke dalam mulutnya.
"Minggu depan," jawab Dav dan membuat Bima, Bella, Aldo dan juga Dian tersedak.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Agreement [END]
Teen Fiction"Kalaupun gue nantinya bakalan ninggalin lo, percayalah semua itu bukan keinginan gue. Kita gak bisa mengelak apa yang sudah tuhan persiapkan buat kita dan mungkin itu adalah jalan terbaik yang tuhan berikan buat kita," Gue sama Dav itu udah kenal...