Bab 20

103 6 3
                                    

Author POV

Terhitung sudah hampir seminggu Vio menjalani hukumannya. Seminggu itu pula ia tidak boleh pergi kemana-mana, kecuali saat mengantar Rion ke bandara. Bangun, makan, main handphone, nonton drama, belajar, dan tidur. Hanya itu kegiatan yang ia lakukan selama masa hukumannya.

Seperti malam ini, Vio tengah bergulat dengan tugas Kimia yang harus ia kerjakan. Catatan ia dapat dari Dav dan juga dari Web sekolahnya. Inilah kelebihan dari sekolahnya. Setiap selesai jam pembelajaran, maka setiap guru akan mengupload materi yang mereka ajar di web sekolah. Jadi, jika ada siswa yang tidak masuk sekolah, mereka tetap bisa mengikuti pembelajaran tanpa takut tertinggal materi.

Masih ada 8 soal dari 10 soal yang belum ia kerjakan, sedangkan besok pagi ia harus mengumpulkan tugas tersebut sebelum jam 7. Vio sudah mencoba mencari jawaban lewat internet, tapi tetap saja tak menemukan jawabannya. Hingga akhirnya ia menelpon Dav sebagai jalan terakhir.

Tuut...

"Kenapa Vi?"

"Dav lo sibuk nggak?"

"Nggak juga sih. Kenapa emangnya?"

"Lo udah kerjakan tugas kimia belum?"

"Udah. Baru aja selesai,"

"NAH BAGUS TUH! bantuin gur dong Dav. Gue gak paham sama sekali materi ini,"

"Yaudah ntar gue ke rumah lo,"

"Yess! Makasi Dav,"

Vio memutuskan  sambungan telponnya sambil tersenyum senang. Setidaknya dengan bantuan Dav dia akan memahami sedikit materi kimia ini.

Dari kamarnya, terdengar suara bel rumahnya yang berbunyi. Bisa dipastikan kalau itu Dav. Vio keluar dari kamarnya dan melihat Dav yang sedang naik ke kamar Vio.

"Yeyy Dav datang!" Ujar Vio senang.

"Horor banget njir gue masuk kesini, banyak om-om yang jaga nih," bisik Dav

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Horor banget njir gue masuk kesini, banyak om-om yang jaga nih," bisik Dav. Vio terkekeh mendengarnya.

"Lo aja takut, apalagi gue," mereka masuk ke dalam kamar. Dav duduk di samping Vio sambil meletakkan buku-bukunya.

"Mana yang sulit?" Tanya Dav. Buku yang semula dihadapan Vio kini bergeser ke depan Dav.

"Gue gak paham," ujar Vio.

"Kalo ini lo mesti cari mol dari KOH nya dulu, setelah itu lo bagi dulu sama ini,ntar hasilnya lo kalikan deh sama ini dan lo akarin" Dav menerangkan dengan perlahan agar apa yang dia sampaikan mudah dipahami.

Vio menuruti apa yang Dav katakan. Ia pun sibuk menghitung dengan kalkulator yang ada di tangannya.

"Hasilnya 12,5 ya?"

"Yoi,"

"Ya ampun caranya cuma gini doang toh! Bodoh banget gue sama kimia," Dav mengacak surai hitam kecoklatan milik Vio.

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang