Bab 19

104 7 4
                                    

Rion POV

Amerika, 17.00 p.m

Akhirnya  sampai di Amerika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya  sampai di Amerika. Gak tau sampai berapa lama  bakalan disini. Gue tau kewajiban gue sebagai penerus utama. Dan salah satunya adalah ini, mengurus permasalahan yang berkaitan dengan salah satu cabang perusahaan . Untungnya pihak kampus ngijinin buat tetap ikut kelas walaupun secara Online.

Di depan bandara gue ngeliat orang yang udah bawa kertas yang bertuliskan "Arion Abilam" . Pasti orang suruhan kakek. Btw, kakek gue juga ke sini dari seminggu yang lalu. Dan dia bilang bakalan bantu gue ngurus masalah ini.

Troly gue dorong ke arah orang itu.

"Are you Arion Abilam?"

"Yes, i'am"

"Welcome to America sir," gue balas dengan anggukan dan sedikit tersenyum.

"Here," orang itu ngarahin jalan dan gue ngikut. Mobil putih yang sudah terparkir rapih di depan. Salah satu orang di mobil itu langsung masukin barang-barang yang gue bawa ke bagasi.

Triing

Alexa❤
Hp di kantong gue getar. Ternyata Alexa yang nelpon.
Perhatian banget ya calon istri gue:)

"Halo,"

"Kamu udah sampai?" Tanyanya di ujung sana

"Udah. Ini lagi mau ke hotel,"

"Syukurlah,"

"Kamu khawatir banget ya sama aku?"

"Ih pede banget jadi orang,"

"Pede itu perlu sayang,"

"Udah ah aku nelpon kamu cuma mau nanya itu doang. Aku mau lanjut kerja dulu,"

"Jahat banget sih nelpon calon suami cuma nanya gituan doang,"

"Ya terus ngapain lagi?"

"Nanya apa kek gitu,"

"Ribet ah. Udah ya kerjaan aku banyak nih. Kamu hati-hati disana. Jangan lupa jaga kesehatan,"

"Iya. Kamu juga ya jangan lupa jaga kesehatan. Semangat kerjanya. Love you Ny.Arion Abilam,"

"Love you too Tn. Arion Abilam,"

Alexa mengakiri panggilannya. Gue terkekeh membayangkan ekspresi wajahnya itu. Belum juga sehari di sini, gue udah kangen sama dia. Supir yang tadi masukin barang-barang  udah selesai dan mempersilahkan untuk masuk ke mobil.

Gue sempat lupa buat ngabarin Vio. Padahal di bandara tadi, gue janji bakalan ngasi kabar ke dia kalo udah sampai. Jari  mengarah ke tombol panggilan dan mengetik nama Vio buat ngabarin ke dia kalo udah sampai. Dia juga antusias banget dengarnya. Dia nyeritain banyak hal setelah nganter gue ke bandara.

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang