Bab 31

65 5 2
                                    

Sejak pukul 5 pagi tadi, Viona sudah bangun dan langsung bersiap-siap untuk ke sekolah. Entah lah, pagi ini rasanya sangat berat untuk melangkahkan kakinya ke sekolah. Setelah bersiap, Viona duduk sebentar di kasur sambil memainkan handphonenya.

Betapa terkejutnya ia melihat bahwa berita pertunangannya dengan Dhito sudah menyebar. Begiti juga dengan berita pertunangan Dav dan Aluna.

"Para pewaris dari 3 perusahaan utama di negeri ini akan bertunangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Para pewaris dari 3 perusahaan utama di negeri ini akan bertunangan. Kabarnya Viona Arabella, pewaris  dari Golden Group akan bertunangan dengan pewaris utama Dhis Company yakni Ardhito Hendrawan. Yang mengejutkan lagi, bahwa pewaris kedua yang jarang sekali diketahui publik dari Dhis Company yakni Aluna Putrizy akan bertunangan dengan David Prasetya, pewaris dari Belvits Group,"

Viona sempat tak habis pikir, bagaimana bisa berita pertunangannya akan cepat menyebar. Bahkan ia dan keluarganya tadi malam berada di tempat yang memang privat. Kalau begini, Vio semakin berat melangkahkan kakinya ke sekolah. Ia masih belum siap untuk bertemu dengan Dav.

Viona keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah menggunakan Lift yang berada tak jauh dafi kamarnya. Ia memang jarang menggunakan lift ini. Katanya, jika menggunakan tangga, ia  sekaligus berolahraga. Tapi pagi ini, rasanya untuk berjalan saja Viona terlalu malas.

Lift perlahan turun membawanya ke lantai bawah. Pintu lift itu terbuka, Viona buru menuju ruang makan untuk menanyakan beberapa hal kepada orang tua dan kakeknya.

"Pih, kenapa berita pertunangan Vio sama Dhito udah nyebar sih?!" Ujar Vio memperlihatkan handphone yang ada di tangannya.

"Duduk dulu sayang, nggak sopan ah," suruh Clara.

"Ih ntar dulu mih, Vio mau tanya kenapa berita ini udah nyebar. Setau Vio kan tadi malam cuma 3 keluarga aja yang ada di ruangan itu. Kenapa beritanya bisa sampai nyebar?" Ujarnya meminta jawaban.

"Viona, kamu tau kan orang orang mengenal kakek, kakeknya Dhito dan kakeknya Dav. Berita kalau kami saling bertemu di Bandara kemaren mengundang rasa penasaran orang. Setelah sekian lama akhirnya kami bisa saling berkumpul kembali," Viona mendengarkan seksama apa yang Baron bilang.

"Tadi malam saat ingin pulang, Gilang bertemu dengan wartawan yang rupanya mengetahui kalau 3 keluarga ini sedang saling bertemu. Gilang juga memberi tau mengenai perjodohan kalian. Karena memang, mereka semua harus tau siapa yang akan menjadi pendamping dari masing-masing pewaris,"

"Di sekolah pasti udah rame berita ini," Ujar Viona pelan dan  menundukkan kepalanya.

"It's okay Vi," ujar Rion menepuk pundak Vio perlahan.

***

"Gak usah terlalu memikirkan hal ini. Mamah gak mau kamu drop lagi. Jaga kondisi kamu sayang,"

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang