Bab 23

97 7 3
                                    

Jam istirahat kini telah tiba. Selama pembelajaran Vio tidak mengalami kesulitan. Ia mampu mengejar ketertinggalannya selama masa hukuman yang dijalaninya.

"Vi untung banget lo udah masuk hari ini, kita ada rapat bareng kak Adel sama kak Lia," perempuan tinggi dengan rambut hitam kecoklatan yang bername tag--Dinda Aurelia menghampiri meja Vio.

"Vi untung banget lo udah masuk hari ini, kita ada rapat bareng kak Adel sama kak Lia," perempuan tinggi dengan rambut hitam kecoklatan yang bername tag--Dinda Aurelia menghampiri meja Vio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Dinda adalah teman satu ekskul kemasyarakatan dengannya. Sekolahnya memang sering mengadakan bantuan sosial yang diperuntukan oleh masyarakat sekitar yang kurang mampu. Dan anak ekskul kemasyarakatan tersebutlan yang memiliki tanggung jawab mengurus segala hal yang menyangkut acara tersebut.

"Rapat apaan emang?"

"Nggak tau. Tadi malem kak Adel Chat gue, katanya kita semua mesti ngumpul,"

"Yaudah bareng aja kalau gitu," 

"Kalian kalau mau ke kantin pergu aja gih. Gue ada rapat sama anak kemasyarakatan," ujar Vio kepada sahabatnya.

"Okey, kalau gitu gue sama yang lain diluan ya," Vio mengangguk dan setelah itu Bella berjalan keluar kelas. Jangan lupakan Aldo yang kini mengajak Dian untuk pergi ke kantin bersama dengannya.

"Lo mau nitip?" Tanya Dav

"Beliin gue Milk shake aja deh,"

"Sip. Kalau gitu gue ke kantin dulu. Semangat rapatnya," Dav mengacak gemas rambut Vio lalu meninggalkan Vio yang masih diam membeku menerima perlakuan Dav.

Jantung gue please gak usah koar-koar lo di dalem, Batinnya.

"Vi ayok!" Rupanya Dinda sudah menunggu Vio dari tadi di depan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vi ayok!" Rupanya Dinda sudah menunggu Vio dari tadi di depan pintu. Panggilan Dinda langsung memecah lamunannya dan segera menyusul Dinda.

"I-iya tunggu," ujar  Vio sambil mengambil beberapa lembar kertas yang sudah dijilid dari dalam tasnya.

Sambil menuju ruang rapat, Vio menanyakan beberapa hal mengenai apa yang eskulnya lakukan selama ia tak masuk. Mungkin saja ada info-info mengenai acara yang akan mereka lakukan beberapa bulan lagi.

"Waktu itu cuma disuruh ngumpul aja sih sama kak Lia buat bahas persiapannya udah pada siap apa belum, soalnya kak Adel udah ngajuin kegiatan kita ke kepala sekolah," jelas Dinda.

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang