"Selamat pagi tunanganku," Dhito melambaikan tangannya ke arah Viona.
"Pagi Do, Dav," sapanya juga kepada Aldo dan Dav.
"A-ah pagi Dhit. Lo pindah kesini?" Tanya Aldo. Dhito meng-iyakan pertanyaan Aldo.
"Oh selamat pagi juga mantan pacar ku. Semenjak putus, lo makin cantik ya" Dhito tersenyum manis sambil melambai kearah Dinda yang sedang menatapnya kesal.
"Jangan natap gue kayak gitu Din. Lo natap kayak gitu bikin gue inget waktu kita masih pacaran dulu," canda Dhito.
"Gue udah punya pacar!"
"Gue gak percaya. Secara kan lo bilang kalau gue itu pacar terindah lo,"
"Argh nggak bisa gue percaya!" Dinda berlalu meninggalkan Dhito yang sedang menahan tawany. Dav maju dan menarik tangan Aluna.
"Ikut gue," ucap Dav. Semua orang menatap kearah Dav yang menggandeng tangan tunangannya untuk keluar dari kerumunan. Dan meninggalkan Dhito yang sekarang menjadi pusat perhatian. Terbesit rasa cemburu dan sakit hati melihat Dav yang menggandeng tangan Aluna. Dav bahkan sempat berhenti sejenak untuk menatap Vio.
"Lo gak mau nganterin tunangan lo ke ruang kepala sekolah? Gue anak pindahan loh. Mana gue tau seluk beluk nih sekolah," Ujar Dhito. Viona menatapnya malas dan tak berniat untuk menghampiri Dhito.
"Ck lambat ah," Dhito manju dan langsung meraih tangan Viona untuk mengantarkannya ke ruangan kepala sekolah. Viona jelas terkejut dengan perlakuan Dhito secara tiba-tiba. Viona menoleh ke belakang sekilas berniat meminta bantuan kepada Aldo dan Bella. Namun keduanya tidak bisa bertindak.
"Wah. Sekarang ada 2 pasangan Serin's Queen and king," ujar Bima yang entah sejak kapan berada di samping Bella.
***
Dav masih menarik Aluna. Ia membawa gadis itu ke halaman samping sekolah.
"Kenapa gak ngasih tau gue kalo lo pindah?" Tanya Dav.
KAMU SEDANG MEMBACA
An Agreement [END]
Teen Fiction"Kalaupun gue nantinya bakalan ninggalin lo, percayalah semua itu bukan keinginan gue. Kita gak bisa mengelak apa yang sudah tuhan persiapkan buat kita dan mungkin itu adalah jalan terbaik yang tuhan berikan buat kita," Gue sama Dav itu udah kenal...