Bab 24

89 6 1
                                    

Yang suka sama cerita ini, hayuk vote lagi, biar Author makin semangat untuk publish new chap. Happy reading :)

Saat masuk ke kelas, rupanya sudah ada milk shake yang Vio pesan dengan Roti keju coklat kesukaannya. Matanya seketika berbinar.

"Makasi Dav ku sayang," girangnya.

"Oh iya nih titipan dari kak Bima," ia menyerahkan 2 lembar undangan yang tadi dia pegang ke Aldo dan Dav.

"Wadaw mantap banger nih kak Bim--eh tapi buat lo Bel?" Tanya Aldo.

"Itu dia yang mau gue kasi tau kalian. Lo tau nggak--" Vio memajukan badannya, begitupun Aldo dan Dav yang juga ikut memajukan badannya bersiap mendengar apa yang alan Vio katakan.

"--Bella diundang lewat jalur khusus,"

"Jalur khusus gimana?" Bingung Dav.

"Si Bella diundang langsung sama nyokapnya kak Bima," Bella tersenyum kikuk menggaruk tengkuknya.

"Wah ada apa nih.. ada yang mencurigakan sepertinya," Aldo, Dav dan Vio menatap Bella curiga.

"G-gak ada apa-apa kok. Lo liat aja deh besok malem," Bella yang merasa masih ditatap curiga bertingkah seolah-olah biasa saja. Mereka tidak tau saja jika Bella berusaha untuk menutup mulutnya rapat-rapat.

"Lo nggak nyembunyiin dari kita kan?" Selidik Dav

"N-nggak lah astaga!" Mereka bertiga kembali sibuk membaca undangan party yang akan diadakan Bima.

"Gue ajak Dian deh," Aldo bangkit lalu menuju meja Dian untuk mengajak sang kekasih.

"Bochen kuadrat dasar," cibir Vio.

"Bilang aja lo cemburu, kan lo nggak ada pawang," Olok Bella mencolek pipi Vio.

"Bukan nggak ada ya Bel, tapi Belum," bela Vio.

"Siapa bilang nggak ada? Gue pawangnya," ujar Dav.  Vio tersentak dan menoleh cepat.

"Ngaku-ngaku lo,"

"Lah iya dong. Buktinya gue selalu ada buat lo. Lo sama gue udah 15 tahun bareng. Rasa sayangnya si Aldo ke Dian itu gak sebanding sama rasa sayang gue ke lo," Dav memajukan wajahnya mendekat ke arah Vio. Bahkan jaraknya sangat dekat. Hidung keduanya bahkan hampir bersentuhan.

Hening..

Dav menatap dalam mata indah milik Vio. Sedangkan di lain sisi, jantung Vio berdegup dengan cepat. Ia kesulitan untuk menelan air liurnya sangking gugupnya.

'Jantung gue mulai lagi deh ngedemo' batin Vio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Jantung gue mulai lagi deh ngedemo' batin Vio.

"Tatap aja teros! Dunia serasa milik berdua, gue cuma numpang sementara doang!" Sindiran Bella membuat keduanya menjauhkan wajah mereka.

An Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang