Setelah berganti pakaian olahraga, Vio dan Bella kembali ke kelas. Di lorong saat ingin kembali ke kelas, mereka betemu dengan Aldo dan Dav yang juga habis berganti baju.
"Ingat janji lo ya Dav!" Tegur Vio.
"Iya ishh, bawel lo ah,"
"Lo juga Do," Vio menatap Aldo tajam. Aldo yang tak mengerti apa maksud Vio itu hanya memasang wajah bingung.
"Ck lo mesti minta maaf ke Dian, Kelakuan lo berdua itu keterlaluan," Aldo menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Yaelah Vi, senior tahun-tahun sebelumnya juga sering kali ngelakuin kaya gitu,"
"Bego," Bella menjitak kepala Aldo
"Masa lo ngikutin hal yang jelek sih. Ntar pas lo mimpin Perusahaan bokap lo, lo mau ngikutin hal-hal yang salah heum," ujar Bella.
"Ck iya iya," decak Aldo.
Di saat itu juga, Dian lewat di samping mereka dengan menundukkan kepalanya. Vio yang mengetahui keberadaan Dian lantas memberikan kode ke Dav.
"Tunggu," Dav menarik lengan Dian dan membuatnya terkejut.
"K-kenapa?" Ujarnya
"G-gue minta maaf buat kejadian yang dilapangan. Gue sama Aldo taruhan buat nembak lo," ujar Dav.
"Gue juga minta maaf ya Di, ehe cuma bercandaan doang itu. Lo nggak baper kan?". Dian menatap Aldo dan Dav bergantian dengan mata yang berkaca-kaca.
"G-gue emang anak beasiswa Do, Dav, tapi apa karna lo punya kekuasaan, lo malah seenaknya nindas yang lemah--" Dian menghapur air mata yang keluar di kedua pelupuk matanya.
"--Gue udah maafin kalian sebelum kalian minta maaf," Dian melepas tangan Dav dan berlalu meninggalkan mereka. Aldo dan Dav menatap kepergian Dian dan masih menyerap apa yang barusan Dian katakan.
"Kenapa lo berdua? Baru ngerasa bersalah?" Tanya Bella. Aldo dan Dav serempak menganggukkan kepala mereka.
"Dasar emang,"
"Yuk Vi balik ke kelas," ajaknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
An Agreement [END]
Teen Fiction"Kalaupun gue nantinya bakalan ninggalin lo, percayalah semua itu bukan keinginan gue. Kita gak bisa mengelak apa yang sudah tuhan persiapkan buat kita dan mungkin itu adalah jalan terbaik yang tuhan berikan buat kita," Gue sama Dav itu udah kenal...